MADIUN - Rehabilitasi bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) mantan penyalahguna narkoba terus berlanjut. Kegiatan rehabilitasi kali ini diisi dengan menggerakkan badan melalui senam detoxin dengan tujuan mengeluarkan racun dalam tubuh.
Uniknya, pemimpin senam diambil dari peserta WBP itu sendiri. Dimana setiap WBP maju kedepan secara bergiliran. Dan diberikan kesempatan memimpin satu gerakan senam.
Kasubsi Bimkemaswat Lapas Pemuda Madiun, Zulfikar mengungkapkan, tidak sedikit WBP yang malas berolahraga ringan di dalam sel atau bahkan ketika jam buka blok. Sehingga banyak yang mudah terserang penyakit karena keadaan fisik yang melemah. Bahkan, ada juga yang enggan mengikuti Rehabilitasi karena berpikir kegiatan tersebut tidak memiliki manfaat.
"Mereka (WBP) cenderung males, gak semangat. Jadi Rehab ini juga diselingi kegiatan fisik. Sama seperti halnya "Ice Breaker", agar mereka fokus konsentrasi kembali," jelas Zulfikar saat memantau pelaksanaan Rehab di Aula Adi Sudjatno, Senin(21/2/2022).
Zulfikar mengaku, senam detoxin tersebut membawa dampak yang baik bagi WBP. Hal itu terlihat setelah pelaksanaan Rehab yang telah berjalan hampir 2 bulan.
"Kegiatan Rehab seminggu 3x tatap muka dengan rasya. Setelah ada selingan olah fisik, sekarang mereka lebih aktif. Lebih tertib, tepat waktu dan tidak pernah absen. Mereka juga lebih komunikatif dan sopan," tuturnya
Usai kegiatan senam, Ketua Yayasan Rehabilitasi "Rasha", Imas Maryati mengajak peserta Rehab untuk mengisi tabel Strength, Weakness, Opportunities and Threats (SWOT). Yakni tabel yang berisi tentang strategi untuk mencapai tujuan hidup WBP.
"Mereka punya prioritas hidup, tetapi mereka gak tau apa sih yang mereka punya. Tepatnya tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menghambat tujuan hidup mereka. Itu yang kita gali. Sebenarnya keinginan mereka untuk berubah sudah tinggi tapi terkendala lingkungan," ungkapnya.
Di sela kegiatan, Tim Yayasan Rehabilitasi "Rasha" memberikan hadiah kepada salah satu peserta Rehabilitasi. Hadiah tersebut berupa masker dan hand sanitizer.
"WBP yang dapat reward tadi namanya David. Dia selalu melakukan kebaikan dengan menggulung karpet setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Itupun tanpa diperintah, jadi kesadaran diri sendiri. Itu patut kita apresiasi," tandasnya.
Kegiatan dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. Sebelum memasuki area Lapas Pemuda Madiun, petugas Rehabilitasi telah melalui Rapid Antigen dengan hasil negatif. (Humas Lasdaun)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H