Mohon tunggu...
Humas Lapas
Humas Lapas Mohon Tunggu... Polisi - Staff Humas Lapas Pemuda kelas IIA Madiun

Suka menulis hal-hal positif. Dimulai dari beripikir positif.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

WBP Baru di Lapas Pemuda Madiun Diajak Berjemur Untuk Lawan Covid-19

9 Desember 2021   15:41 Diperbarui: 9 Desember 2021   15:47 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MADIUN -- Ini cara unik Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun (Lasdaun) dalam menerima warga binaan pemasyarakatan (WBP) baru ditengah pandemi Covid-19. Yakni dengan cara menjemur para WBP di pagi hari untuk meningkatkan imun.

Ka.KPLP Lasdaun, Sastra Irawan memaparkan, kegiatan tersebut rutin dilakukan semenjak ada pandemi Covid-19. Karena sinar matahari sebelum pukul 10.00 wib akan merangsang tubuh menghasilkan vitamin D.

"Lepas pakaian dan berjemur itu banyak fungsinya. Selain untuk tingkatkan imun. Itu juga termasuk skrining fisik. Kita cek apakah ada tanda-tanda luka fisik, seperti lebam atau apa yang memerlukan pengobatan," jelasnya di BLK Lasdaun, Kamis(9/12/2021)pagi.

Dok.pri
Dok.pri
Sembari berjemur, terlihat Kasubsi Portatib Lasdaun, Gesang Hariadi juga memberikan arahan terkait aturan yang wajib dipatuhi WBP dan larangan yang tidak boleh dilanggar. Dengan harapan WBP memiliki sikap yang baik dan siap kembali ke masyarakat.

Usai pengarahan, WBP langsung diajak untuk memangkas rambut agar terlihat rapi. "Potong rambut untuk memastikan masuk blok karantina dalam keadaan rapi. Karena situasinya mereka baru datang. Kita masukkan mereka ke Blok Isolasi selama 2 pekan," kata Sastra.

Dok.pri
Dok.pri
Untuk diketahui, Petugas Lasdaun menerima 9 orang WBP pindahan dari Lapas kelas IIB Tulungagung. Penerimaan tersebut melalui skrining untuk memastikan WBP dalam keadaan sehat dan tidak terpapar Covid-19.

"Jumlah awal 10 orang. Tapi di sini kita screening. Kita mendapati satu orang yang memiliki riwayat stroke. Jadi kita kembalikan ke yang tempat yang bersangkutan. Agar nantinya Pemerintah setempat ataupun Pamong Desa atau Pemerintah Daerah bisa peduli," tutupnya. ( 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun