Mohon tunggu...
Inovasi

Pendidikan Lingkungan, Partispasi, dan Emansipatoris untuk Pembangunan Berkelanjutan

6 Juni 2016   10:15 Diperbarui: 6 Juni 2016   10:57 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resume dari: “All Mixed Up? Instrumental and Emancipatory Learning Toward a More Sustainable World: Considerations for EE Policymakers”, Arjen E. J. Wals et.al.

Pembangunan berkelanjutan saat ini menjadi isu utama dalam agenda kebijakan internasional, nasional, dan lokal di banyak Negara di dunia. Pemerintah Belanda misalnya, menganggap pendidikan lingkungan atau Enivironmental Education(EE) dan pembelajaran untuk pembangunan berkelanjutan atauLearning for Sutainable Development (LSD) sebagai instrumen kebijakan komunikatif untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan di masyarakat.

Baru-baru ini, Badan Lingkungan Belanda atau Netherlands Environmental Assessment Agency (MNP) melakukan studi terkait efektivitas kebijakan EE yang ada (Sollart, 2004). Studi ini mengungkapkan bahwa terbatasnya informasi yang tersedia tentang cara instrumen pendidikan dalam meningkatkan keberlanjutan terhadap pekerjaan masyarakat dalam prakteknya. Oleh karena itu MNP menugaskan sebuah proyek penelitian lanjutan untuk memeriksa bagaimana pendekatan kebijakan yang berbeda untuk EE tercermin dalam proses praktek EE itu sendiri.

Studi ini meneliti manifestasi kebijakan EE dalam upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Bagaimana berbagai pendekatan EE memberikan kontribusi terhadap proses yang mengarah pada praktek-praktek baru yang lebih berkelanjutan dari pada pihak yang hanya berupaya untuk merubahnya? Bagaimana penggunaan pendekatan ini atau "instrumen" ini diperkuat dan ditingkatkan?
  • Bagaimana bisa pembuat kebijakan EE menjadi lebih berkompeten dan efektif dalam menggunakan instrumen komunikatif sebagai upaya menggerakkan masyarakat menuju keberlanjutan?
  • Apa peran dari pengetahuan dalam pendekatan-pendekatan ini?

Proyek penelitian ini mempelajari tiga pendekatan untuk EE: yang pertama dapat diklasifikasikan sebagai didominasi instrumental, yang kedua dapat disebut juga sebagai emansipatoris, dan yang ketiga berupaya untuk mencampuri atau menggabungkan keduanya.

Pendidikan Lingkungan Instrumental dan Komunikasi

Pendekatan instrumental ini mengasumsikan bahwa hasil perilaku yang diinginkan dari suatu kegiatan EE diketahui, (kurang lebih) menyepakati, dan dapat dipengaruhi oleh intervensi yang dirancang dengan penuh pertimbangan. Sederhananya, sebuah pendekatan instrumental untuk EE dimulai dengan merumuskan tujuan khusus dalam hal perilaku yang disukai, dan menganggap "kelompok sasaran" sebagai "penerima yang pasif " yaitu aktor yang perlu dipahami dengan baik terkait efek intervensi komunikatif. Dalam pendekatan ini, terdapat kesamaan dengan model pendekatan dari Ajzen dan Fishbein (1985) dalam Wals et all (2008: 56-57) di mana dijelaskan bahwa terdapat beberapa poin penting yang tergantung pada hasil analisis perilaku dengan beberapa aspek intervensi (peningkatan kesadaran terhadap suatu masalah, mempengaruhi norma sosial, sikap, meningkatkan kemampuan diri, kontrol diri atau kombinasi yang dirancang dengan memperhitungkan segala aspek.

Pemerintah Belanda, dan banyak pemerintah lain di seluruh dunia dalam hal ini, menggunakan dan mendukung berbagai kegiatan pendidikan dan strategi komunikasi untuk mempengaruhi perilaku lingkungan masyarakat: kampanye kesadaran, iklan layanan masyarakat (ILM), pelabelan lingkungan dan skema sertifikasi, tetapi juga program pendidikan lingkungan dan kegiatan yang telah jelas ditentukan tujuannya.

Tetapi terdapat persoalan pro-kontra di dalam pendekatan ini. Di antaranya kritik dari pengguna instrumen pendidikan lingkungan. Yang berpendapat bahwa menggunakan pendidikan untuk mengubah perilaku masyarakat cenderung berkaitan dengan manipulasi dan indoktrinasi dari pendidikan. Namun, pihak yang mendukung justru berpendapat bahwa, karena masa depan planet kita yang dipertaruhkan, maka menggunakan segala cara yang tersedia adalah sah.

Pendidikan Lingkungan Emansipatoris

Pendekatan emansipatoris pada dasarnya, mencoba untuk melibatkan masyarakat dalam dialog aktif untuk menetapkan tujuan bersama, berbagi makna, dan rencana bersama yang ditentukan sendiri dari suatu tindakan untuk melakukan perubahan mereka sendiri sesuai yang diinginkan. Yang pada akhirnya memberikan kontribusi pada masyarakat dengan lebih berkelanjutan secara keseluruhan (Wals & Jickling, 2002).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun