Pecinta sepakbola nasional khususnya Jogjakarta sedang berbahagia. Pasalnya salah satu tim kesayangan Jogja, Persatuan Sepak Bola Sleman atau PSS Sleman mencetak prestasi dengan membekuk Semen Padang dalam laga Liga 2. Skor 2-0 itu dipersembahkan Christian Gonzalez dan Rifal Lastori, membawa mereka pada posisi puncak di GOR Pakansari Bogor Selasa Malam (4/12). Kegemilangan PSS Sleman akan diteruskan melalui laga Liga 1 tahun depan.
Kabar ini seolah menjadi penawar bagi kondisi PSIM yang sempat terganjal masalah pengurangan nilai oleh FIFA. Buah dari miss management PSIM dalam soal penggajian pemain asing mereka. PSIM dalam beberapa kesempatan juga memuji prestasi saudaranya, Tim Super Elang Jawa secara sportif.
Ditengah keterpurukannya, Tim Laskar Mataram ini masih mampu membalikkan keadaan dengan surplus 9 angka babak penyisihan Grup Timur Liga 2. Kemenangan PSS Sleman sekaligus menjadi mood booster atau motivasi bagi tim Jogja lain, Persiba Bantul yang kini sedang berjuang di Liga 3. Â Bahkan kabar terbaru, Persiba Bantul menang telak 11-0 atas Kotabaru FC.
Calon anggota DPD RI dari DIY, Bambang Soepijanto dalam akun instagramnya @bambangsoepijanto_dpd24 juga mengucapkan selamat atas keberhasilan PSS Sleman, juga dukungannya untuk tim-tim lain yang sedang berjuang. Bambang yang bernomor urut 24 ini juga mengajak masyarakat untuk tetap mencintai dan mendukung PSIM ditengah badai yang menerpa mereka.
Tak lupa ketua APKINDO ini juga menaruh perhatian bagi Persiba Bantul. Ia berharap dengan jargon kampanyenya untuk mengayomi, menentramkan, dan menafkahi, bisa menjadi bagian bagi industri sepak bola Jogja yang lebih baik.
Ajakan Bambang Soepijanto untuk mencintai sepak bola DIY sejatinya sejalan dengan tim pendukung mereka. PSS Sleman punya fans fanatik bernama Slemania dan Brigata Curva Sud. Sementara PSIM dan Persiba Bantul terus disupport oleh Brajamusti dan Paserbumi, serta komunitas-komunitas lainnya. Loyalitas mereka pada tim tidak Cuma ditunjukkan lewat kehadiran dan atribut pada tiap pertandingan.
Para supporter bahkan menciptakan koreografi, lagu, juga marchandise atau cinderamata sendiri. Brigata Curva Sud misalnya, skuad pendukung Tim Elang Jawa atau Super Elja ini punya beberapa lagu atau chant yang setia dinyanyikan. Lirik-lirik pembakar semangat dengan beragam bahasa. Dari Jawa hingga Italia. Lagu Sleman till I die, Asal Kau Menang Ku Bahagia, Forza Sleman dan Hey Super Elja hanya sedikit dari sederet chant yang dimiliki.Sementara Brajamusti terkenal dengan chant Aku Yakin Dengan Kamu dan Paserbumi punya chant Kau Mampu. Sambil menyanyikan lagu mereka akan membentuk koreografi khusus. Pasukan dengan kostum seragam dan tanpa henti bernyanyi serupa steroid alami bagi jajaran pemain dan tim.
BCS juga mengembangkan unit produksi cinderamata PSS Sleman dan selalu suportif dengan tag line no ticket no game. Tak beli tiket berarti tak bisa nonton bola. Ekosistem positif yang dibangun klub bola dan pendukungnya ini perlu didukung juga dengan kesadaran belalu lintas yang baik. Sering saya mendapati konvoi pendukung bola yang justru menggangu ketertiban, bahkan cenderung anarkis. Sayang sekali ditengah semangat suportifitas yang sedang digaungkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H