Hari kemarin saya bersama kawan sejawat berada pada perjalanan pulang dari Magelang. Paginya, kami berangkat lewat jalur Somohitan tembus Pasar Tempel. Pulangnya, kami coba lewat Jalan Magelang. Sebab katanya, ada mall baru dibuka dikawasan tersebut. Menjelang maghrib, jalanan mulai padat mulai daerah RSUD Sleman. Maklum, malam minggu pasti banyak pengguna jalan berlalu lalang mengisi akhir pekan.
Namun kami tak menyangka bahwa jalanan akan seramai ini. Benar, mall dikawasan Denggung yang baru buka ternyata menarik banyak minat mereka yang ingin merasakan masuk dihari pertama. Digadang meramaikan deretan pasar modern di Jogja, gaung mall ini memang sudah terdengar hampir setengah tahun terakhir ini.
Melihat ramainya intensitas pengguna jalan, kami kemudian saling melempar pendapat. Ujungnya seperti sehati, seandainya jalan didepan Lapangan Denggung ini dibuat searah; mungkin hilir mudiknya menjadi lebih lengang. Kami begitu saja membandingkan saat di Magelang tadi, dari lampu merah Kebon Polo kearah Mertoyudan via alun-alun yang dibuat sejalur sejak lama. Sebagai destinasi yang ramai dikunjungi, Yogyakarta agaknya perlu untuk menempatkan perhatiannya pada aspek lajur-lajur jalan rayanya.
Ketika demikian yang terjadi kami pikir sebagai salah satu cara merawat keisimewaan Yogyakarta. Mengutip gagasan Bambang Soepijanto pula, pembangunan tersebut dengan berdasarkan karakteristik wilayah masing-masing di Jogja. Sebab kuantitas kendaraan bermotor makin tahun makin bertambah, sehingga pengaturan lalu lintas menurut saya semestinya juga adaptif. Bukan hal yang baru sebenarnya terkait pengaturan laju arah jalan. Sebelumnya kebijakan satu arah pun juga diberlakukan sampai saat ini pada jalan Terban menuju Jalan Soedirman.
Gaung mall Denggung sudah beranjak jadi bangunan dan didatangi banyak orang. Semoga kedepan pemerintah juga lebih memperhatikan aspek jalan sekitarnya. Biar Jogja tetap istimewa, tidak hanya sebatas predikat namun juga berimplikasi pada wilayah lingkungan hidup daerahnya. Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H