Mohon tunggu...
Gerry M
Gerry M Mohon Tunggu... Atlet - Ada

Menulis itu indah sayang. Sepintar apapun kita, kita tidak menulis maka kita akan hilang di telan waktu.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dana Otsus Mengalir Kemana, Mama Papua Menahan Hidup Dengan Jualan Pinang di Pinggir Jalanan

22 Juni 2021   13:43 Diperbarui: 22 Juni 2021   14:13 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinang Jualan Milik Mama Papua tersusun Rapi di meja pinang kesayangannya. (Foto, Dok Pribadi GM Wenput. tahun 2018)

otsus Gagal?

Ya Otsus Telah gagal total, Kenapa, karena pemerintah pusat tidak kasih seutunya. Pemerintah pusat kasih otsus katanya tapi buktinya, Pemerintah Republik Indonesia berikan uangnya ke orang-orang khusus. Dan kewenangannya tidak di berikan. Sehingga otsus di papua selama 19 tahun berjalan tidak sesuai amanat UU yang sebenarnya. Berbeda dengan otsus di Aceh.

Berlakuan otsus di aceh sesuai amanat Undangan-undang otonomi. sehingga disana kita bisa lihat, mereka bisa mengatur dirinya tanpa ikut campur tangan pemerintah pusat. Sebut saja semisal ada partai daerah, ada Komisi Kebenaran dan Rekonsolias (KKR), Mahkama Syar iyah Ace,. Tetapi otsus papua tidak demikian dan berlakuan otsus di papu seolah pemerintah pusat masih pegang kepalanya dan lepas ekornya. Sehingga berbedaan di atas ini kita  simpulkan bahwa otsus telah gagal total di papua.

Berdasarkan alasan dan fakta ini membuktikan bahwa orang papua masih miskin dan menderita di tanah nya, yang kaya akan alam dan emas yang melimpah rua ini.

Kemiskinan dibidang Ekonomi

Pieter sambut dalam bukunya biografi Pater John Djonga "Melawan Penindasan dan Diskriminasi di papua" memberikan pemaparan yang tegas dan jelas. Meskipun dari tahun ke tahun pembangunan ekonomi secara nyata telah dilakukan, tetapi sentuhan pembangunan tersebut belum begitu banyak mengubah orang papua, terutama di kampung-kampung. Mereka masih tetap bergelut dengan ketertinggalan dan kemiskinannya. Beban hidup yang ditanggung rakyat akibat krisis dan salah urus pemerintah kian hari kian berat dan meluas.

Upaya pembangunan yang selama ini digalakan sepertinya hanya sebuah kata yang manis untuk di ucapkan. Fakta begitu telanjang memotret ketertinggalan dan kemiskinan disegalah aspek kehidupan masyarakat papua.

DR. Socrates Sofyan Yoman dalam bukunya berjudul Otsus Telah gagal, tahun 2012, bab III. Hal 246, "Kemiskinan Penduduk Asli papua dibidang Ekonomi", Dalam buku ini memberikan penjelasan. Secara ekonomi penduduk asli papua besar-benar tersingkir dan di marginalkan. Orang melayu menguasai di pasar-pasar, di toko-toko besar, di mall dan seluruh tempat strategis.

Mama PAPUA berjualan di pinggir jalan, di pinggir toko dan  dibawa tanah beralaskan daun-daunan.

Dan kemiskinan telanjang orang Asli papua juga terlihat dalam transaksi diserap bank di papua. Pada saat kita berdiri didepan petugas untuk menabung atau mengambil uang terlihat pemandangan yang sangat menyakitkan.

Bahkan uang-uang yang beredar di kalangan masyarakat di kampung-kampung adalah uang-uang sudah lusuh, kotor dan rabik-rabik dan tidak layak beredar.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun