Sejumlah tokoh pemuda, tokoh adat, tokoh agama dan seluruh elemen pejuang pembebasan Irian Barat serentak berkumpul di Kota Jayapura, Rabu (25/5/2016). Mereka datang dengan tujuan yang sama, yakni ingin menyatukan spirit bersama menolak segala bentuk disintegrasi yang kian marak terjadi di bumi Cendrawasih itu.
Berhimpun dalam satu wadah PPKRI (Persatuan Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia) para tokoh dari berbagai elemen itu menyatukan tekad mendukung upaya pembangunan kesejahteraan yang sedang gencar-gencarnya dilakukan Pemerintah Indonesia saat ini. Mereka juga menyadari, bahwa Pemerintah Indonesia tidak bisa leluasa mewujudkan semua harapan masyarakat Papua untuk hidup lebih maju dan sejahtera selama masih ada upaya-upaya perlawanan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok anti-NKRI, utamanya oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) serta organisasi underbow-nya.
“Jangan ada pikir merdeka. Kita bangun Papua saja untuk lebih baik. Otsus uang besar cuma harus dikawal,” ujar Ketua PPKRI Stevanus Sebo Wetipo.
Sikap penolakan mereka atas semua upaya perlawanan terhadap kedaulatan NKRI di Papua, baik yang dilakukan oleh kelompok OPM, baik kelompok bersenjata (TPN-OPM) maupun kelompok politik seperti KNPB (Komite Nasional Papua Barat), mereka wujudkan dengan membakar simbol perjuangan OPM yaitu bendera Bintang Kejora dan juga membakar bendera KNPB.
“Yang rakyat Papua butuhkan saat ini sentuhan pembangunan. Dan pemerintah pusat sudah mengimplementasikannya dengan menerapkan UU Otonomi Khusus (Otsus),” sebut Stefanus. “Saat ini waktunya membangun, agar Papua keluar dari ketertinggalan,” tegas Wetipo. http://detak.co/bakar-bendera-opm-warga-papua-tolak-segala-bentuk-pemberontakan/
Puncak kebulatan tekad para tokoh Papua itu dirumuskan secara tegas dalam butir-butir pernyataan sikap di bawah ini:
- Menghormati, menjaga dan melindungi integritas kedaulatan Negara Republik Indonesia 17 Agustus 1945 dari Sabang sampai Merauke di tanah Papua.
- Bahwa kami menolak dengan tegas segala bentuk intervensi internaional yang menjadikan isu Papua sebagai komoditif politik untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
- Bahwa kami menolak dengan tegas segala bentuk paham radikalisme, terorisme, dan Separatisme yang di bangun oleh kelompok – kelompok kepentingan tertentu yang bertujuan memecah belah persatuan dan kesatuan negara Indonesia di seluruh tanah Papua khususnya serta seluruh Indonesia pada umumnya.
- Bahwa kami menolak dengan tegas segala bentuk aspirasi yang berkedok demokrasi dan kebebasan berpendapat untuk membangun opini publik dalam menyebarkan berbagai paham radikalisme, terorisme dan separatisme di tanah Papua yang berdampak pada disintegrasi persatuan kesatuan kedaulatan bangsa Indonesia.
- Bahwa kami meminta kepada TNI/Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk selalu bertindak konsisten dan terukur dalam menangani segala persoalan yang berkaitan dengan paham – paham radikalisme, terorisme dan separatisme di tanah Papua.
- Bahwa kami meminta kepada pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah – langkah diplomasi internasional untuk menghambat upaya internasionalisasi isu Papua di forum – forum internasional terutama pada negara – negara yang memiliki potensi strategis dan penting dalam menangani isi Papua baik di kawasan pasifik maupun internasional.
- Bahwa kami meminta kepada seluruh kepala daerah Provinsi, Kabupaten/Kota di tanah Papua agar dapat lebih konsisten dan konsekuen dalam mengimplementasikan UU No 21 Tahun 2001 tentang Otsus Bagi Provinsi di Tanah Papua.
- Kami atas Nama Tokoh Pemuda, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan seluruh Elemen pejuang pembebasan Irian Barat dalam wadah organisasi Persatuan Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI) berkomitmen membantu pemerintah Republik Indonesia, turut menjaga dan melindungi integritas kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak NKRI didirikan hingga saat ini dan sampai ke masa depan keabadian NKRI.
Pernyataan sikap itu ditandatangani bersama oleh elemen PPKRI, yaitu Ketua Barisan Merah Putih (BMP) dan Ondoafi Suku Sentani, Ramses Ohee, Ketua Tokoh Adat Papua, Alex Silo Doga, Ketua Harian Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI) dan Ketua Barisan pejuang Eks Merah Putih, Hotma Siregar.[*]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H