Mohon tunggu...
gerry setiawan
gerry setiawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

aktivis jaringan epistoholik jakarta (JEJAK) Editor Buku "Internasionalisasi Isu Papua, Aktor, Modus, Motiv" Penerbit: Antara Publishing (2014)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inilah Tudingan Tanpa Bukti Jennifer Robinson itu

23 Mei 2013   12:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:08 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_244912" align="aligncenter" width="531" caption="Foto: Flickr David Clare"][/caption]

Jennifer Robinson, pengacara Benny Wenda (tokoh OPM di Inggris) yang tampil dalam sebuah sesi acara Tedx Sydney 2013 di The University of Sydney, Australia 4 Mei lalu, dalam pidatonya yang diunggah ke Youtube tertanggal 9 Mei 2013 telah melancarkan tudingan dan pernyataan yang benar-benar memojokkan Indonesia. Inilah sejumlah pernyataannya itu : "Ratusan ribu penduduk Papua meninggal atau hilang di tangan TNI," kata Robinson. Selanjutnya, Robinson menyatakan Indonesia telah berkorelasi dengan perusahaan multinasional untuk mengeksploitasi sumber daya alam (SDA) yang terdapat di Papua Barat. "Perusahaan-perusaaan tersebut dibeking oleh pemerintah Indonesia. Dan itu semua, terjadi di sini, di halaman belakang Australia," ujar Robinson. Usai memaparkan tudingan itu, Robinson pun meminta perhatian dunia Internasional terhadap masalah Papua Barat. Dari kisah hidup Benny, wanita ini berupaya meyakinkan berbagai pelanggaran yang dilakukan Indonesia terhadap kawasan tersebut. "Hukum berada di pihak Papua Barat, meski politik tidak. Mereka punya hak berdasarkan hukum internasional. Individu-individu ini tidak bisa melakukan perjuangannya sendiri. Mereka memerlukan kita, untuk mewujudkan cita-cita itu," lanjut dia. Robinson pun menjelaskan analisa pribadi mengenai etnis dan ras. "Mereka memiliki bentuk rambut dan kulit yang berbeda dengan orang Indonesia," kata Robinson. Pada akhir pidatonya, Robinson mengundang kliennya, Benny Wenda untuk tampil ke atas panggung. Benny hanya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Australia atas dukungan yang telah diberikan untuk kemerdekaan Papua Barat dan terus mengharapkan uluran tangan mereka untuk membantu dirinya. Tudingan Tanpa Bukti Tudingan Jennifer Robinson itu tentu saja dibantah oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Menko Polhukam Djoko Suyanto.

[caption id="attachment_244916" align="aligncenter" width="456" caption="Foto : akrockefeller.com "]

13692862851302719420
13692862851302719420
[/caption]

Djoko mengatakan, dirinya tidak habis pikir atas sejumlah pernyataan Benny sebelumnya terhadap TNI. Seharusnya, Benny juga menyebut pembunuhan delapan TNI di Papua beberapa waktu lalu. "Dari dulu kan isunya Benny Wenda seperti itu. Kenapa dia tidak menyebut delapan anggota TNI yang dibunuh? (Data) Ribuan itu dari mana diperolehnya?" tegas Menkopolhukam sebagaimana dirilis Merdeka.com. http://www.merdeka.com/peristiwa/menko-polhukam-kenapa-benny-wenda-tak-sebut-8-tni-dibunuh.html Sejalan dengan bantahan Menkopolhukam dan Panglima TNI, pihak kedubes Australia di Indonesia juga mengecam Robinson, bahwa pernyataan yang disampaikan dalam forum TEDx Sydney itu sebagai tuduhan tanpa bukti. Kedubes Australia kembali menegaskan bahwa Pemerintahnya percaya, kesempatan terbaik untuk masa depan yang aman dan sejahtera bagi masyarakat Papua adalah sebagai bagian dari Indonesia. Pemerintah Australia sangat mendukung penerapan otonomi khusus (Otsus) sebagai jalan terbaik bagi Papua ke depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun