[caption id="attachment_205809" align="aligncenter" width="546" caption="Suasana demo yang diikuti sekitar 12 orang kelompok pendukung OPM pimpinan Beny Wenda di London , Selasa (23/10/2012). Foto : Bintang Papua"][/caption] Rencana Benny Wenda dan para pendukungnya di luar negeri yang tergabung dalam International Lawyers for West Papua (ILWP) untuk menggelar konferensi di London hari Selasa (23/10/2012) lalu, dikhabarkan gagal.
Sumber media lokal Bintang Papua dari London melaporkan, pada Selasa, 23 Oktober 2012 pukul 18.00 sampai dengan 20.00 waktu London, hanya ada 3 (tiga) anggota Parlemen Inggris yaitu Hon Andrew Smith MP, Lord Harries dan Rogerson, bertemu di Committe room 16 Gedung Parlemen Inggris di London. Dalam petemuan itu diinformasikan tidak ada pembicaraan tentang Papua.
Hanya 12 orang Demo
Sebagai gantinya, hari itu (23/10/2012) Benny Wenda dan sekitar 12 (dua belas) orang aktivis pendukung Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang selama ini mendapat suaka politik dari pemerintah Inggris ‘hanya’ menggelar demo di halaman Gedung Parlemen Inggris , London. Demo itu dilaporkan tidak menarik perhatian warga kota London. Dalam demo itu, Benny Wenda dkk meminta agar pengamat PBB (UN Observer) segera dikirim ke Papua.
http://bintangpapua.com/headline/28042-beny-wenda-pimpin-demo-papua-merdeka-di-london-
Fakta itu juga cocok dengan keterangan Pjs. Kabid Humas Polda Papua AKBP I Gede Sumerta Jaya, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Haris Nugroho, Staf KBRI di London, ternyata pada 23/10/2012 tidak ada rapat besar membahas masalah Papua di Parlemen Inggris.
Heboh Aktivis Papua Dukung Pertemuan London
Padahal jauh-jauh hari sebelumnya, di Papua dan Papua Barat para pengurus KNPB (Komite Nasional Papua Barat) sudah menyebar-luaskan rencana pertemuan London itu sebagai Konferensi paling menentukan untuk kemerdekaan Papua Barat. Sebagai bentuk dukungan terhadap rencana konferensi itu, mereka telah mengajukan surat pemberitahuan aksi damai pada Selasa( 23/10/2012) kepada Polda Papua.
http://regional.kompasiana.com/2012/10/23/aksi-massa-pro-papua-merdeka-di-manokwari-rusuh/
Untunglah Polda Papua cukup selektif mengeluarkan ijin, dengan tidak mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) karena tujuan aksi damai itu bertentangan dengan Undang-Undang, yaitu mendukung pemisahan Papua dari NKRI yang artinya melanggar Kedaulatan NKRI.
Di Manokwari pada Selasa (23/10/2012) demo yang mereka sebut sebagai aksi damai untuk mendukung Sidang ILWP di London itu ternyata berakhir rusuh. Akibatnya 11 warga ditangkap dan digelandang ke Polres Manokwari. Sementara itu 6 orang dilaporkan terluka, yakni 4 diantaranya terkena tembakan senjata api, 2 anggota Polisi terkena lemparan batu.
http://regional.kompas.com/read/2012/10/23/15031025/Demo.Warga.Papua.Bentrok.dengan.Polisi
Kita patut prihatin atas semua kejadian sebagaimana dibeberkan di atas. Prihatin karena sebagai bangsa kita sering diadu-domba oleh kepentingan segelintir orang yang mengaku membela kepentingan orang Papua, tetapi sebetulnya hanya “memanfaatkan” kesempatan untuk tujuan sempit.
Lihat saja insiden di Manokwari Selasa (23/10/2012) lalu. Sekian banyak warga dan aparat keamanan rela berdarah-darah hanya untuk mendukung 12 aktivis yang berunjuk rasa di London. Hasil akhirnya, mereka dapat ‘roti’ dan kita dapat batu. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H