Mohon tunggu...
gerry setiawan
gerry setiawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

aktivis jaringan epistoholik jakarta (JEJAK) Editor Buku "Internasionalisasi Isu Papua, Aktor, Modus, Motiv" Penerbit: Antara Publishing (2014)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perang Antarwarga di Papua Masih Marak

26 Juli 2012   08:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:36 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13432902481797512964

[caption id="attachment_189812" align="aligncenter" width="490" caption=" Foto ilustrasi : Antara"][/caption]

Para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan aparat keamanan di Papua masih terus mencari “resep” untuk mengurangi atau bahkan meniadakan perang antarwarga di Papua. Kebiasaan buruk ini sudah mengorbankan banyak nyawa.Kendati ada mekanisme ritual perdamaiaan adat, namun permusuhan antar kedua kelompok warga yang pernah bertikai sulit dipadamkan dan selalu berpotensi untuk terjadi bentrokan susulan.

Masih ingat ‘insiden ilaga’?Bentrokan antar warga di wilayah Puncak Jaya yang terjadi selama tiga hari sejak 30 Juli hingga 1 Agustus 2011 dan menewaskan 19 orang itu, dipicu oleh rekomendasi Partai Gerindra kepada Elfis Tabuni dan Simon Alom. Bentrokan itu terulang kembali pada Januari 2012 menyebabkan satu orang tewas.

http://regional.kompas.com/read/2012/01/04/21112193/Bentrok.di.Ilaga.Satu.Tewas

Kasus paling anyarterjadidi Mimika kemarin, setelah sehari sebelumnya (24/07/2012) ditemukan dua orang meninggal tidak wajar. Ternyata korban adalah warga dari Kampung Amole Distrik Kwamki Narama. Tanpa berpikir panjang, warga kemudian melakukan penyerangan ke Kampung Harapan, membakar tiga rumah dan satu kios. Itu dilakukan karena dua bulan lalu pernah terjadi bentrok antarwarga kedua kampung itu yang menyebabkan lima orang tewas dan ratusan orang luka-luka terkena anak panah, parang dan tombak. Pertikaian waktu itu juga menyebabkan enam unit rumah dan beberapa kendaraan dinas polisi hangus dibakar.

http://www.jpnn.com/read/2012/07/25/134715/Diserang,-2-Warga-Timika-Tewas,-3-Terluka-

Sampai kapankah pertikaian semacam ini akan berakhir? Jawabannya terpulang kembali kepada para sesepuh Papua. Ada tetua adat, para pemimpin agama, akademisi dan lain-lain. Mereka bisa duduk bersama mencari solusi alternatif untuk mengenyahkan kebiasaan perang suku atau bentrokan antarawarga dari seluruh wilayah Papua. Aparat keamanan dan pemeritah tentu saja akan siap untuk membantu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun