Mohon tunggu...
Hata Geronimo Biegmansyah
Hata Geronimo Biegmansyah Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat, Mediator dan Konsultan Hukum

Saya merupakan praktisi yang sudah lama berkecimpung di dalam Hukum khususnya Hukum Pembebasan Tanah, saya juga seorang Advokat dan menjalanan kode etik Advokat sesuai dengan Undang-Undang Advokat. Saya suka menulis hal yang saya anggap penting disoroti. Terutama hal terkecil yang kita lihat sehari-hari. Saya melihat sudut pandang penulisan saya dari sisi hukum yang beraku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membentuk Mentalitas Sang Juara pada Hari Buruh di Indonesia

1 Mei 2024   09:51 Diperbarui: 1 Mei 2024   10:13 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Penghargaan dan Pengakuan:

Berikanlah penghargaan kepada para buruh yang telah menunjukkan mentalitas sang juara dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ini bisa berupa apresiasi dari pemerintah berupa peraturn yang mengangkat taraf hidup kami, perusahaan tempat mereka bekerja berupa penghasilan yang layak, atau bahkan dari masyarakat secara luas dengan cara mendukung setiap langkah kami.

2. Pemberdayaan Ekonomi:

Dukung program-program yang memberdayakan kaum buruh untuk menjadi lebih mandiri secara ekonomi. Ini bisa berupa pelatihan keterampilan, akses ke modal usaha, atau dukungan untuk memulai bisnis kecil.

3. Pendidikan Keuangan:

Sosialisasikan pentingnya pendidikan keuangan di kalangan kaum buruh, sehingga mereka dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih bijaksana dan efisien. Ini dapat membantu mereka mengatasi tantangan finansial yang mereka hadapi dan menciptakan stabilitas ekonomi dalam jangka panjang.

4. Solidaritas dan Kepedulian Sosial:

Bangun solidaritas dan kepedulian sosial di antara masyarakat untuk mendukung kaum buruh dalam perjuangan mereka. Ini bisa berupa dukungan emosional, bantuan finansial, atau aksi advokasi untuk meningkatkan hak dan kesejahteraan buruh secara keseluruhan.

Penutup

Malam itu saya menonton sepak bola dan hasilnya adalah kekalahan yang tidak terduga. Lalu seperti kekalahan - kekalahan sebelumnya, kami menyalahkan kecurangan wasit yang tidak cermat mengawasi jalannya pertandingan karena rasa kecintaan kami terhadap bangsa Indonesia ini. Kami adalah sebagian kecil anak bangsa yang harus berjuang demi hidup kami di negara kami tercinta. Begitu juga sepak bola, menang kalah adalah hal biasa namun menerima kekalahan dan euphoria tidak berebihan Ketika menang adalah kunci menghargai diri sendiri dan orang lain yang mengalami kekalahan. Selamat Hari Buruh...

Note : Penulis menceritakan dari sudut pandang penulis *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun