Berkomitmen pula dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Islam yang saya (kami, kita) anut, adalah agama rahmatan lil alamin yang tidak bertentangan dengan Pancasila.
Justru di negeri Pancasila ini, Islam dan agama yang lain dapat berkembang dengan baik dan damai.
Islam bukanlah agama yang menyeramkan, menakutkan.Â
Di negeri yg berpenduduk mayoritas beragama Islam seyogyanya seluruh rakyat akan hidup damai.
Bertetangga dg seorang muslim akan menimbulkan kebahagiaan karena seorang muslim tak akan menganiyaya orang lain walau bebeda agama.
Tinggal di dekat mesjid akan merasakan aman dan tenang, sebab mesjid adalah tempat yg melidungi semua orang, seperti yg diajarkan Rasulullah.Â
Mesjid tak pernah bising dan ribut dalam berdoa dan membaca kitab suci, karena bagi seorang muslim, Allah itu lebih dekat dari urat lehernya. Rasul juga mengajarkan untuk merendahkan suara (bersuara pelan dan lembut) bila menyebut nama Allah, dan tal perlu bersuara keras dalam berdoa.
Suara keras secukupnya hanya dilakukan saat azan memanggil jamaah untuk shalat.
Islam tidak menganjurkan permusuhan, justru mengutamakan damai dan saling memaafkan. Orang lain yang berbeda agama diberikan hak-haknya dan harus dilindungi.
Saya tuliskan secuplik saja ajaran Islam yg begitu memdamaikan hati, dan merupakan rahmat bagi seluruh alam.