Nak kayo kuek mencari (ingin kaya bekerja keraslah)
 Nak tuah batabur urai (ingin bertuah jadilah orang kaya)
 Nak mulie tapeki janji (ingin mulia tepati janji)
 Nak namo tinggalkan jaso (ingin nama berjasalah)
 Nak pandai kuek baraja (ingin pandai rajinlah belajar)
Â
[caption caption="Lihatlah betapa mesranya mereka bergandengan tangan."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/18/img-20160518-142953-573c88b43497739c0909f84a.jpg?v=600&t=o?t=o&v=555)
 Maka tak dapat kami pungkiri, 3 hari di Wollongong walaupun hanyalah singkat telah memberi kesan yang dalam kepada kami terutama tentang pribadi Tjiptadinata Effendi.
Kami meninggalkan Wollongong diiringi lambaian tangan Uda Tjip dan Uni Lina. Dengan kereta, kami langsung ke bandara Sydney untuk kembali pulang ke tanah air. Hingga kini masih terbayang betapa indahnya pertemuan dengan sahabat disana.
Mengunjungi pantai menikmati makanan sambil berbincang.
Datang ke puncak bukit seluas mata memandang tampak kota Wollongong dengan pantainya yang indah, sambil bersenda gurau. Mengunjungi budha temple, mencicipi makanan vegetarian, berdiskusi masalah falsafah kehidupan. Dan banyak tempat lain, semuanya berkesan.
 [caption caption="Di budha Temple"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/18/img-20160518-142945-573c89c2f07e61120b9cb44e.jpg?v=600&t=o?t=o&v=555)