Itu berarti jika orang tahu nomor NIK kita, orang juga bisa tahu urusan pajak kita.Â
Kalau orang tahu pajak kita, berarti orang tahu berapa banyak kita hasilkan setahun.Â
Kalau orang tahu penghasilan kita setahun berapa, berarti tidak ada rahasia lagi urusan pekerjaan dan pendapatan kita.Â
Kalau tidak ada rahasia lagi, berarti kita tak bisa mengelak bilang tidak punya uang waktu teman pinjam uang
Kalau kita flexing di media sosial, orang bisa cek kita benar punya uang atau cuma gaya
Itulah ketakutanku. Saya berharap itu cuma ketakutan yang mengada-ada. Mungkin saja pemerintah sudah punya sistem canggih yang tidak kuketahui. Kolom komentar silahkan...
METODE PENOMORAN BARU
Pada dasarnya saya setuju dengan integrasi NIK dan NPWP. Jika perlu, semua urusan yang berhubungan dengan pemerintahan dan pelayanan publik yang mengharuskan kartu ini dan itu, wajib diintegrasikan dengan NIK. Mungkin ke depan kita bisa seperti di Amerika Serikat. Nomor NIK bisa digunakan sebagai Security Number.Â
Yang jadi perhatian saya adalah metode penomoran perlu diperbaharui. Saya tidak melihat 16 digit NIK cukup aman untuk warga Indonesia. Kalaupun memang tetap menggunakan metode penomoran yang sama, itu untuk keperluaan database di Dukcapil. Selebihnya warga diberi nomor virtual. Jika pada suatu saat warga memiliki isu penyalahgunaan nomor NIK Virtual oleh orang lain, mereka bisa menggantinya kapan saja.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI