Mohon tunggu...
Germanus Loy Teku
Germanus Loy Teku Mohon Tunggu... Lainnya - Segala Sesuatu Ada Waktunya

Roger That

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sebagai Laki-Laki, Perlukah Aku Takut NIK Dijadikan NPWP?

24 Mei 2022   14:29 Diperbarui: 24 Mei 2022   14:34 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Itu berarti jika orang tahu nomor NIK kita, orang juga bisa tahu urusan pajak kita. 

Kalau orang tahu pajak kita, berarti orang tahu berapa banyak kita hasilkan setahun. 

Kalau orang tahu penghasilan kita setahun berapa, berarti tidak ada rahasia lagi urusan pekerjaan dan pendapatan kita. 

Kalau tidak ada rahasia lagi, berarti kita tak bisa mengelak bilang tidak punya uang waktu teman pinjam uang

Kalau kita flexing  di media sosial, orang bisa cek kita benar punya uang atau cuma gaya

Itulah ketakutanku. Saya berharap itu cuma ketakutan yang mengada-ada. Mungkin saja pemerintah sudah punya sistem canggih yang tidak kuketahui. Kolom komentar silahkan...

METODE PENOMORAN BARU

Pada dasarnya saya setuju dengan integrasi NIK dan NPWP. Jika perlu, semua urusan yang berhubungan dengan pemerintahan dan pelayanan publik yang mengharuskan kartu ini dan itu, wajib diintegrasikan dengan NIK. Mungkin ke depan kita bisa seperti di Amerika Serikat. Nomor NIK bisa digunakan sebagai Security Number. 

Yang jadi perhatian saya adalah metode penomoran perlu diperbaharui. Saya tidak melihat 16 digit NIK cukup aman untuk warga Indonesia. Kalaupun memang tetap menggunakan metode penomoran yang sama, itu untuk keperluaan database di Dukcapil. Selebihnya warga diberi nomor virtual. Jika pada suatu saat warga memiliki isu penyalahgunaan nomor NIK Virtual oleh orang lain, mereka bisa menggantinya kapan saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun