Mohon tunggu...
Kebijakan Pilihan

Quo Vadis Bapak Basuki Tjahaja Purnama ?

10 Desember 2014   01:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:39 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BBM : Naik, rakyat masih dukung bapak, tapi ada tidak perbaikan di modus angkutan umum ? seperti buang air kecil tapi belum sempat buka resleting, akhirnya?

Tol jalan umum : sudah dipikirkan tempat parkir buat motor? katanya DKI banyak dana? beli dong bangunan, rubuhkan dan bangun gedung parkir yang layak, jangan yang sudah ada dan penuh mau dipaksa menampung beban tambahan pak.

Keamanan dan Ketertiban : Wah salut saya liat bapak bersihin Tanah Abang, apa ada agenda tertentu? Jakarta itu bukan melulu tanah abang pak, ada Mangga dua, Pasar Pagi, Jembatan Lima, Glodok, Sunter, Kelapa Gading, Pademangan, Kemayoran. Pasar Baru, Lokasari (Pusat kekacauan Mangga Besar), apa mereka semua itu diluar Jakarta?  Apa mereka ga bayar PBB ? Apa hak penduduknya lebih kecil dari Tanah Abang pak?

Pekerjaan : Ini yang paling saya suka.  Siapa yang bilang cari kerja di Jakarta susah? Coba dipikir ulang.  Itu omong kosong.  Di Jakarta orang kaya sangat banyak, terutama pengendara roda 4 penebar uang di jalan raya.  Tidak usah repot bersekolah, cukup kumpul - kumpul di jalan ramai, berdiri berjejer di sekitar putarannya, mulai gaya tukang pakir, di putaran yang ramai paling sedikit anda bisa bawa pulang Rp 200.000 setengah shift saja.

Supir punya SIM / tidak, Pengalaman / tidak, Pembantu paling sedikit gaji Rp. 3000.000.  Rahasia umum : Pembantu sekarang dari yayasan kebanyakan di bekali timer, setiap lewat 1 bulan pulang ke yayasan dan yayasan akan tidak ada pengganti sampai garansi habis.  Mau ambil lagi ? siapkan 1 - 2 juta sebagai ongkos.

Pembalap jalanan, makin musim. Lihat saja sirkuit baru di dekat jalanan Astra Sunter dan di dekat jalan tol Kemayoran, ketika mau balap, semua kendaraan dihalangi jalan, setiap saptu malam. Salam buat Kapolda.

Bergerombol rame - rame, mulai muncul warung, 1, 2 dan sebentar saja jalanan bertebaran dengan warung.  Parkir liar? Wah omongan hukum ini denda itu cuma untuk dijalan raya utama, di jalan - jalan raya biasa sepertinya 0 besar. Uang parkirnya pada kemana?

Jalan umum ada (diduga) yang diserobot untuk keperluan mall, apartemen, waah gimana tooo pak?

Gusur? setelah gusur ditinggalkan saja, akhirnya jadi parkir liar, pembangunan kembali, ide siapa itu ya?

KIR : Di sidak, tapi cuma 1, ditutup juga 1, yang lain? peralatan ada ditambah / diganti? ada Balai KIR pengganti? Masih saja bus dan truk dan angkutan umum / barang yang uzur  tidak laik jalan, sementara balai KIR lain menerima limpahan dari yang ditutup.

Yang belum disadari para pecinta bapak:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun