Sebanyak 59 perguruan tinggi menyatakan bersedia bekerja sama. Menteri menegaskan dukungan perguruan tinggi sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan minat kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Tumbuhnya wirausaha baru dari kalangan mahasiswa akan meningkatkan rasio kewirausahaan nasional.
Menurutnya gerakan kewirausahaan yang terus digalakkan melalui berbagai cara termasuk lewat kampus telah meningkatkan rasio kewirausahaan nasional dari 1,6% tahun 2014 menjadi 3,1% tahun 2016.
"Gerakan kewirausahaan sejalan dengan program Presiden Jokowi bahwa pertumbuhan ekonomi harus diikuti dengan pemerataan kesejahteraan," kata Puspayoga.
Jangan Takut Gagal
Secara terpisah, Deputi Bidang SDM Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso BS dihadapan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) memberikan sosialisasi Gerakan Mahasiswa Pengusaha. UI menjadi salah kampus yang telibat namun melaksanakan program ini sesuai dengan gerakan kewirausahaan yang dijalankan UI. Prakoso mengatakan gerakan kewirausahaan mahasiswa sangat penting untuk mengubah pola pikir mahasiswa dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja.
"Kalau sudah ada ide bisnis, langsung jalankan, jangan banyak pertimbangan dan jangan takut gagal," tegas Prakoso. Prakoso berharap para mahasiswa memulai bisnis yang sesuai dengan hobinya. Sesuatu yang dimulai dari hobi biasanya akan lebih langgeng dan stabil.
Apalagi jika belum banyak digarap orang lain, pasarnya spesifik dan unik, sehingga pesaingnya sedikit. Menjadi tantangan saat ini adalah justru kerap kali keinginan mahasiswa berwirausaha tidak mendapat "restu" dari orang tua. Prakoso mengatakan banyak orang yang yang keberatan anaknya memilih jalur hidup menjadi wirausaha.
Kebanyakan orang tua menginginkan anak-anaknya kerja kantoran yang kelak diimpikan akan menjdi pejabat. Di samping itu, banyak orangtua keberatan anaknya berbisnis saat masih menjadi mahasiswa karena takut kuliahnya ketinggalan. Menanggapi program Gerakan Mahasiswa Pengusaha, Kepala Pusat Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI Pribadi Setiyanto mengatakan gerakan semacam ini yang diharapkan akan meningkatkan gairah dan semangat mahasiswa berinovasi menjadi pelaku usaha. Apalagi program kewirausahaan merupakan program yang juga sudah lama berjalan di UI. Dengan demikian dunia kampus juga berperan dalam meningkatkan jumlah wirausaha di tanah air.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Ketut Prasetyo mengatakan gerakan kewirausahaan merupakan program yang juga sudah berjalan di Unesa.
"Kewirausahaan jadi mata kuliah wajib di Unesa. Karena itu, Gerakan Mahasiswa Pengusaha yang digagas oleh Kemenkop UKM sangat bagus untuk mendukung peringkatan jumlah kewirausahaan," kata Ketut.
Seluruh tahapan Gerakan Mahasiswa Pengusaha telah selesai dilaksanakan di sembilan provinsi. Sebanyak 190 mahasiswa terjaring dan dinyatakan lolos ikut program Wirausaha Pemula. Ke-sembilan provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Bali. Perguruan Tinggi yang ikut dalam program ini antara lain, Universitas Sanggabuana, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Katolik Soegijapranata, Universitas Islam Sumatera Utara, Ikopin, Universitas Islam Madura, Poltek LP3I Bandung, Politeknik Negeri Bandung.