Mohon tunggu...
GERI SAPUTRA
GERI SAPUTRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo teman-teman 👋

Selanjutnya

Tutup

Bola

paksi maulana: dari sebuah impian yang tertunda menjadi bintang lapangan sepak bola tarkam di desanya

15 Januari 2025   22:50 Diperbarui: 15 Januari 2025   23:09 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paksi Maulana, atau yang akrab disapa Bejo atau sikidal, adalah sosok yang membuktikan bahwa mimpi besar bisa diraih dengan usaha tanpa henti, meskipun dengan beberapa keterbatasan. Lahir di sebuah desa kecil yang sangat jauh dari perkotaan, yang terletak di desa citorek Tengah kabupaten lebak provinsi banten, Paksi tumbuh dengan semangat dan kecintaan mendalam terhadap sepak bola. Di setiap waktu luangnya, ia mengasah keterampilan bermain bola di lapangan desa yang beralaskan tanah, dan ditemani oleh bola yang sudah sangat usang. Namun, keterbatasan ekonomi keluarganya membuat perjalanan menuju mimpinya menjadi pemain profesional dipenuhi banyak tantangan.

Sejak saat kecil, Paksi memang sangat sering menunjukkan bakat yang luar biasa dalam bermain sepak bola. Dengan kaki kirinya yang dominan, ia mendapat julukan "sikidal" dari teman-temannya. Paksi bercita-cita menjadi pemain sepak bola profesional, namun keluarganya yang hidup pas-pasan membuat mimpi itu terasa jauh dari jangkauannya. Orang tuanya, yang bekerja sebagai buruh tani, berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Paksi sadar betul bahwa mereka tidak mampu membiayai pelatihan atau perlengkapan yang ia butuhkan untuk mengejar karier di dunia sepak bola.

Meski begitu, keterbatasan ekonomi tidak membuat Paksi menyerah. Ia memanfaatkan setiap kesempatan untuk bermain dan menunjukkan kemampuannya. Dalam berbagai turnamen antar kampung (tarkam), Paksi selalu menjadi andalan dalam timnya. Gaya bermainnya yang lincah energik dan penuh semangat membuatnya menjadi idola di lingkungannya. Ia bermain dengan hati, menunjukkan teknik, dan kecerdasan bermain bola yang tak kalah dengan pemain profesional.

Namun, jalan menuju kesuksesan tidaklah mudah. Banyak rintangan yang harus dihadapi Paksi, mulai dari ejekan hingga ketidakpercayaan orang-orang di sekitarnya. Ia pernah dipandang sebelah mata karena dianggap hanya bermimpi tanpa dasar. Tetapi Paksi tidak pernah membiarkan komentar negatif menghentikan langkahnya. Ia terus melatih dirinya secara mandiri, mencari peluang untuk bermain di berbagai turnamen lokal, bahkan dengan perlengkapan seadanya.

foto 1.2
foto 1.2

Puncak keberhasilan Paksi di dunia tarkam datang ketika ia berhasil membawa timnya memenangkan kejuaraan tingkat regional. Dalam pertandingan final, gol spektakuler dari kaki kirinya menjadi penentu kemenangan timnya. Momen itu menjadi titik balik bagi kariernya. Namanya mulai dikenal, dan ia dijuluki "Bintang Tarkam." Meski tidak bermain di liga profesional, Paksi menjadi inspirasi bagi banyak anak muda yang bermimpi besar di tengah keterbatasan.

Kini, Paksi bukan hanya seorang pemain sepak bola tarkam saja, tetapi juga seorang mentor bagi generasi muda di desanya. setiap sore ia selalu menyempatkan waktunya untuk mengajarkan anak-anak yang suka bermain bola di desanya, ia mengajarkan mereka bagaimana keterampilan dalam bermain sepak bola, dan menanamkan semangat pantang menyerah dan jangan mudah putus asa. Baginya, menjadi Bintang bukan hanya soal popularitas, tetapi juga tentang memberi dampak positif pada orang lain. Paksi juga sangat bersyukur dengan apa yang telah ia capai sampai saat ini, meski harapanya untuk menjadi pemain sepak bola profesional masih belum tercapai tetapi ia sangat amat bersyukur karena penghasilan dalam mengikuti sepak bola antar kampung (tarkam) cukup untuk menghidupi keseharian dan ia juga selalu berusaha, berharap, dan terus berdoa agar suatu hari nanti mimpinya menjadi pemain sepak bola professional dapat tercapai.

Paksi Maulana membuktikan bahwa meskipun mimpi besar tidak selalu terwujud sesuai rencana, dengan semangat, kerja keras, dan dedikasi, setiap orang dapat mencapai kesuksesan dalam versi terbaiknya. Ceritanya adalah bukti bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjalanan penuh inspirasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun