Pengamatan bintik Matahari di LAPAN Sumedang dilakukan dengan menggunakan bantuan teleskop. Cahaya dari Matahari dikumpulkan oleh teleskop dan diteruskan ke bidang proyeksi. Bintik yang ada di permukaan Matahari, yang tampak seperti bercak hitam, dapat terlihat dengan cukup jelas di bidang proyeksi ini.Â
Kemudian, teknisi akan merekam fitur bintik tersebut dalam bentuk gambar. Gambar bintik Matahari kemudian diolah untuk mendapatkan nilai ukuran dan jumlah serta klasifikasi bentuk bintik. Data ukuran, jumlah, dan klasifikasi bentuk kemudian diolah untuk mendapatkan prediksi kemungkinan kejadian semburan Matahari.Â
Seluruh informasi tadi kemudian dikirimkan kepada peneliti di Pusat Sains Antariksa LAPAN untuk ditelaah lebih lanjut sebagai data dukung prediksi cuaca antariksa.Â
Hasil prediksi cuaca antariksa yang dilakukan oleh LAPAN dapat dilihat pada situs SWIFtS. Pada situs tersebut ditampilkan kondisi cuaca antariksa terkini, meliputi aktifitas Matahari, medan magnet Bumi, dan lapisan ionosfer, serta dampaknya pada komunikasi radio HF, navigasi, dan satelit. Informasi hasil pengamatan dan prediksi cuaca antariksa ini biasanya dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berurusan dengan komunikasi jarak jauh, navigasi penerbangan, serta operasional satelit di orbit.
Referensi :
UU Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Keantariksaan
Perpres No. 49 Than 2015 Tentang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
nasa (diakses pada 24 September 2020 19:47 WIB)
thesun (diakses pada 7 Oktober 2020 19:54 WIB)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H