Lalu, aku ingin memberi kesempatan kepada hatiku. Aku menyukai bahasanya yang puitis, yang menyeka air mata saat aku menangis. Jelas di hati terasa sakit, tetapi di secarik kertas dibuatnya terasa legit.
"tak ada yang salah,
itu hanya alasan untuk mereka yang enggan mencintai benar."
Lalu, aku ingin memberi kesempatan kepada hatimu. Aku tidak bisa menghakimi mereka, raga dan perasaan. Itu bukanlah tugasku. Gairahku hanya untuk membangunkannya. Sesuatu yang engkau tidurkan pulas.
"tak ada meragu,
itu hanya alasan untuk mereka yang enggan mencintai sungguh."
Lalu, aku ingin memberi kesempatan kepada sisa hidupku. Bersama waktu kusisipkan beberapa rindu. Aku tak ingin menghayal dalam semu dan menyangkal waktu. Aku ingin terus berembus dan berharap pada-Nya.
"tak ada lelah,
itu hanya alasan untuk mereka yang enggan menyimpan sabar."
Palembang,Â
20/5/19