Dibukanya bungkusan yang ia bawa. Beberapa kembang segar yang ia beli di pasar pagi tadi. Kemudian ditaburkannya di makam pria itu. Yah, dimakam suaminya.
Selesai menabur bunga wanita itu membacakan sebuah doa. Didalam doanya ia meneteskan air mata. Air mata yang tidak ia tunjukkan saat berada di perkabungan. Selesai membacakan doa ia membisikkan sesuatu ke nisan suaminya, kemudian ia bangkit.
Sebuah kalimat yang belum belum pernah ia ucapkan kepada pria itu. Sebuah kalimat ia pendam atas dasar ketulusan.
dok: kompal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!