Baca juga: Pesan Prabu Siliwangi tentang Budak Angon (Al Mahdi)
Choir yang juga pengurus Sanggar Mustika Siliwangi menilai, hingga saat ini budaya mulai tergerus perkembangan jaman dan perlahan-lahan, hal yang ditakutinya adalah punahnya situs sejarah, beberapa diantaranya ada di Kota Depok.
"Salah satunya adalah rumah Belanda di daerah pekapuran, itu tidak tersentuh karena, pemimpinnya tidak memberikan tanggapan," sebut Choir.
Meski bukan keturunan Umpi Si'un, pria bertubuh besar dengan berbagai aksesoris antik ditubuhnya itu berharap agar Situs Makam 'Keramat Sambi' dapat dilestarikan.
Diiringi bunyi-bunyian dentuman besi yang beradu akibat proyek pembanguan UIII, pengurus Padepokan Satria Muda Betawi (SMB) Hendro Bagus Suherman menceritakan keresahan hatinya yang telah 5 tahun mengabdikan diri di Padepokan tersebut.
"Saya khawatir ade-ade saya, nanti tidak mengenal siapa itu Umpi Si'un, Mbah Uban, Mbah Beji," keluhnya di Malam 1 Suro.
"Kalo sejarah ini dihapus, kalo situs sejarah ini dihapus, saya gak tau deh gimana nasib anak muda selanjutnya," tambah Hendro.
Baginya, ketika mengingat nama Umpi Si'un yang terlintas dipikirannya adalah sosok pejuang diera Pajajaran.
"Jujur awalnya aneh dengar namanya, tapi setelah didalami ternyata nama Umpi Si'un itu punya makna yang sangat mendalam," kata Hendro.
Sementara, Budayawan Putra Gara menilai, sejarah Depok terbagi 5 era, Umpi Si'un diperkirakan masuk dalam era kedua yakni Aliyah. Pasalnya, Umpi Si'un pada masanya selain dikenal sebagai pejuang, keturunan Prabu Siliwangi itu ternyata seorang Bengkong (Penyunat) dan penyebar agama Islam.