Mohon tunggu...
Gerardo NouvalJanitra
Gerardo NouvalJanitra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Seseorang yang suka Dragon Ball dan masih mencoba berubah menjadi Super Saiya!

Selanjutnya

Tutup

Film

FIlm Coming of Age Indonesia yang Abadi!

17 September 2023   22:28 Diperbarui: 17 September 2023   22:33 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyaknya film bertemakan kisah masa muda atau coming of age di masa kini seperti, Dilan 1990 (2018), Dua Garis Biru (2019), Dear Nathan (2017) dan Argantara (2022) mengingatkan saya dengan sebuah film Coming of Age yang pada masanya menjadi sebuah sensasi, yang bahkan perilisan sekuelnya hadir 14 tahun setelah film pertamanya rilis. Kisah tentang seorang lelaki pendiam yang gemar menulis puisi dengan seorang perempuan paling populer di sekolah namun akhirnya menjadi sepasang kekasih walau memiliki perbedaan sifat yang bertolak belakang sama sekali. Yapp, tebakan kalian tidak salah sama sekali, film tersebut adalah Ada apa dengan Cinta? yang dirilis pada tahun 2002.  

Ada Apa Dengan Cinta (2002) adalah Sebuah film Mahakarya racikan tangan Sutradara Rudi Soedjarwo yang dirilis 21 tahun lalu oleh Miles Production. Film yang mampu meninggalkan bekas pada tiap pribadi setelah menontonnya yang pada masa itu menjadi sebuah fenomena dikalangan masyarakat Indonesia, dimana film yang bercerita tentang seorang lelaki kutu buku penyendiri dengan seorang perempuan populer di sebuah sekolah yang seakan tidak mungkin terjadi di dunia nyata, namun pada nyatanya cerita tersebut mampu memberikan sebuah cerita yang unik dan sebuah suguhan baru dari film-film dengan setting cerita anak sekolahan pada umumnya.

Di awal film kita diperlihatkan dengan adegan para tokoh yang sedang berangkat ke sekolah, pada awal scene dapat kita lihat Cinta dan geng-nya seringkali disapa di sepanjang jalan kemudian muncullah tokoh Mamet yang culun dan tidak 'gaul' menyapa mereka dan berharap mendapatkan teguran balik. Kekontrasan tersebut semakin diperlihatkan ketika karakter Borne juga selalu disapa ketika berjalan menuju sekolah, Ini memberikan persepsi bahwa hanya 'anak gaul' hanya pantas menjalin hubungan dengan sesamanya saja. Cerita dalam film Ada apa dengan Cinta? (2002) hadir untuk memberikan perpekstif berbeda dengan cerita asmara tokoh Cinta si 'anak gaul' dengan Rangga si 'anak kuper' . 

Cinta dengan teman satu geng-nya. Sumber : Pinterest. 
Cinta dengan teman satu geng-nya. Sumber : Pinterest. 
Ada Apa Dengan Cinta ? (2002), merupakan sebuah film yang menghadirkan cerita yang dekat dengan masyarakat terutama anak muda di tahun tersebut, cerita yang diangkat mengenai persahabatan dan percintaan masa remaja. Film Ada apa dengan Cinta? (2002) merupakan salah satu film Coming of Age yang dikenang oleh banyak orang.  Perlu kita ketahui film yang bercerita tentang masa muda di sepanjang perfilman Indonesia sangat jarang. Film yang menceritakan kehidupan masa remaja tersebut menghadirkan cerita yang lekat dengan masa muda yang dipenuhi kebimbangan, pemilihan keputusan, pendewasaan diri dan juga asmara. Terutama pada medio tahun 2000-an di saat industri perfilman Indonesia tengah lesu, Ada apa dengan Cinta hadir dengan terobosan baru yang mengangkat keresahan anak muda dan permasalahan sosial dalam ruang lingkup sosial seorang remaja. Plot yang disajikan dalam film ini memberikan penonton perspektif atau insight ke dalam kehidupan seorang remaja terutama bagi para remaja di masa itu yang merasa terhubung dengan setiap tokoh dalam film. 

Rangga. Sumber : Pinterest
Rangga. Sumber : Pinterest

"Ada apa dengan cinta? Tapi aku pasti akan kembali dalam satu purnama. Untuk mempertanyakan kembali cintanya. Bukan untuknya, bukan untuk siapa tapi untukku karena aku ingin kamu, itu saja"

Menurut Astuti (2022), Manusia memberikan pemaknaan terhadap pengalaman yang dialami olehnya. Hal ini sejalan dengan apa yang dialami oleh karakter Rangga. Rangga memberikan pemaknaan terhadap pemikiran dan pengalamannya ke dalam bentuk puisi-puisi yang dihadirkan dalam bentuk voice over di sepanjang film, pengalaman tersebut baik yang dia alami sendiri atau ketika dia mencoba memahami Cinta ketika mereka menjalin hubungan, sebagai contoh adalah potongan dialog di atas dimana Rangga mencoba memberikan pemaknaan terhadap pengalaman nya ke dalam sebuah puisi. 

Bait-bait puisi yang dibacakan oleh Rangga menghantarkan penonton untuk dapat larut ke dalam cerita dan penonton pun juga ikut Baper ketika Rangga menuliskan dan membacakan puisi tentang Cinta. Hal ini juga didukung dengan karakter Cinta yang juga menyukai kesastraan seperti Rangga, dimana hubungan mereka terjalin berkat puisi dan diakhiri dengan sebuah puisi juga. Menurut Rura (2018) karakter Rangga dalam film ini lelaki kutu buku mulai memiliki daya tarik di mata remaja perempuan. 

Ada apa dengan Cinta merupakan sebuah film yang berhasil memberikan dampak yang besar kepada industri perfilman Indonesia dan juga membangkitkan Industri perfilman Indonesia yang pada saat itu tengah lesu-lesunya. Cerita, Dialog antar karakter juga setiap karakter dalam film tersebut menjadi ikonik bahkan hingga sekarang dan cerita Cinta dan Rangga akan selalu kekal di dalam hati para penonton. 

REFRENSI 

Ada apa dengan Cinta?, dir. Rudi Soedjarwo, 2002. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun