Mohon tunggu...
Gerard Johanes
Gerard Johanes Mohon Tunggu... -

pengalaman itu penting karena bagian dari proses!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Skenario Yang Belum Selesai

8 Oktober 2014   21:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:51 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pasti banyak yang bertanya, tentang ending dari drama perpolitikan di Indonesia. Apakah hanya sebatas film yang tidak berujung? Tentunya kita tidak berharap demikian, karena setiap film pasti akan ada endingnya.

Nah! Apakah akan happy ending atau sad ending?

Cerita awalnya bermula dari sebuah event besar bertajuk demokrasi dengan 200 juta lebih peserta. Event ini diadakan 5 tahun sekali untuk memilih crew yang akan membuat project besar yaitu mensejahteraan peserta event.

Dari 200 juta lebih peserta itu, mereka akan memilih secara langsung crew yang siap melayani dan mengapresiasi mereka melalui settingan partai, dimana didalamnya sudah tersedia crew yang kompeten untuk mendengar tuntutan peserta.

Partai-partai yang menjadi salah satu setting untuk para calon crew ini hampir setiap saat melakukan lobi-lobi untuk memperoleh suara terbanyak, sehingga timbullah istilah koalisi. Koalisi ini dibentuk untuk mengumpulkan suara dan menarik hati para peserta, selain itu koalisi dibentuk melihat siapa paling solid.

Singkat cerita, terbentuklah setting koalisi yang begitu indah yaitu Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). KMP dan KIH sama-sama menjujunjung kepentigan peserta namun mereka memiliki cara yang berbeda dalam pencapaian akan hal itu. Faktor yang sangat mempengaruhi adalah ketidakseimbangan antara KMP dan KIH yang membuat dominasi KMP lebih kuat dibanding KIH yang notabene sudah menang di sesi pilpres sekaligus menjawab suara rakyat.
KMP benar-benar menjadi penyeimbang demokrasi, dan menang dalam beberapa pertarungan di parlemen.

Ini akan menjadi tontonan menarik untuk 5 tahun kedepan, karena KIH akan terus berjuang demi demokrasi yang benar dan kesejateraan peserta, sementara KMP akan terus menjadi penyeimbang demokrasi demi peserta. Semoga tontonan ini benar-benar mensejahterahkan peserta dan happy ending tentunya!

KMP-KIH (Kalau Masih Peduli, Kami Ingin Harapan) yang baik!

Salam Persatuan Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun