Mengapa harus ada obligasi? Bagaimana cara kerja obligasi dan apa manfaatnya dan bagi siapa?
Obligasi digunakan oleh pemerintah, korporasi atau sebuah lembaga untuk meminjam dana. Obligasi merupakan surat berharga dari penerbit surat kepada investor. Investor akan diberikan imbal hasil berupa kupon yang akan dibayarkan secara berkala sesuai jatuh tempo obligasi tersebut.
Obligasi akan diterbitkan oleh sebuah perusahaan maupun pemerintah yang akan menerbitkan pinjaman berjangkan panjang ketika lembaga tersebut membutuhkan uang biasanya menerbitkan atau menjual surat utang yang disebut obligasi.
Menurut Ahmad Aziz Putra Pratama, dkk., 2020 dalam buku Obligasi Daerah: Opsi Investasi Membangun Daerah, 2023 obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah dapat disebut sebagai obligasi negara.
Obligasi di Negara Indonesia
Pemerintah memanfaatkan Surat Utang Negara untuk memenuhi kebutuhan anggaran seperti menutup defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
SUN dibedakan menjadi dua:
1. Surat Perbendaharaan Negara (SPN), yang berjangka waktu 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. Di sejumlah negara, SPN dikenal sebagai sebutan T-bills/treasury bills.
2. Obligasi negara (ON), merupakan SUN yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan, baik dengan kupon maupun tanpa kupon. Obligasi negara dengan kupon memiliki jadwal pembayaran (tiga atau enam bulan sekali), sedangkan pada oblikasi negara tanpa kupon tidak memiliki jadwal pembayaran kupon, dijual dengan harga potongan dan nilai pokoknya dilunasi pada saat jatuh tempo (Ahmad Aziz Putra Pratama, dkk 2020 dalam buku Obligasi Daerah: Opsi Investasi Membangun Daerah, 2023
Obligasi Negara Republik Indonesia (ONRI)
ONRI diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara (SUN), ONRI memiliki bentuk kepemilikan yang berdiri sendiri.
Obligasi Negara Ritel (ORI)
ORI diatur dalam PMK Nomor 42 Tahun 2014 tentang Penjualan Obligasi Negara kepada Investor Ritel di Pasar Perdana Domestik dan PMK Nomor 86 Tahun 2011 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel. ORI merupakan produk obligasi negara yang memberikan kesempatan pada individu maupun perseorangan WNI untuk dapat berinvestasi melalui mitra distribusi di pasar perdana.
Pada tahun 2024 ini dalam website www.bca.co.id , Pemerintah Indonesia melalui Kemenkeu menerbitkan SBN ritel beserta jadwal penerbitannya.
- ORI025 : 29 Januari - 22 Februari 2024
- SR020 : 4 - 27 Maret 2024
- ST012 : 26 April - 29 Mei 2024
- SBR013 : 10 Juni - 4 Juli 2024
- SR021 : 23 Agustus - 18 September 2024
- ORI026 : 30 September - 24 Oktober 2024
- ST013 : 8 November - 4 Desember 2024
Keuntungan yang didapatkan oleh investor menurut website ajaib.co.id
- Memperoleh kupon secara berkala baik setiap bulan, tiga bulan maupun enam bulan sekali, kupon tersebut nantinya dibagi menjadi dua yaitu kupon fixed (tetap) dan kupon floating (tidak tetap)
- Mendapatkan Capital Gain saat menjual obligasi (selisih keuntungan dari harga jual dan harga beli)
- Pasti dibayarkan kembali dengan tambahan return (Kupon) diatur dalam UU No. 24 Tahun 2002 Tentang Surat Utang Negara dan UU No. 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara.
- Keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito
- Dapat dijadikan sebagai jaminan
Kerugian instrumen obligasi yaitu
Emiten gagal dalam membayar atau mengembalikan dana sesuai dengan jatuh tempo yang seharusnya. Jenis emiten ini kemungkinan adalah corporate.
Selain itu, perubahan pengaturan juga dapat memengaruhi pendapatan kupon yang diterima. Misalnya apabila ada pergantian peraturan yang membebankan perusahaan untuk membayar pajak lebih besar maka hal tersebut akan mengurangi jumlah potensi pendapatan kupon yang diterima investor.
Resiko lain adalah apabila terjadi inflasi atau resesi yang menyebabkan nilai tukar rupiah jatuh atau merosot dibawah penambahan aset hasil investasi. Sehingga hal tersebut menyebabkan daya beli dana yang akan diinvesitasikan menjadi berkurang.
Pihak yang diuntungkan dalam penerbitan obligasi
1. Penerbit obligasi: Pemerintah, perusahaan maupun lembaga lain yang mendapatkan pinjaman dana untuk meneruskan pembiayaan proyek, pelunasan utang maupun ekspansi bisninya.
2. Investor: Menerima bunga secara berkala dalam bentuk kupon serta pengembalian pokok investasi pada saat jatuh tempo, dan memberikan sumber pendapatan dengan resiko yang relatif rendah.
3. Masyarakat: Pinjaman yang diberikan untuk melanjutkan proyek, dalam dirasakan oleh masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya pada obligasi pemerintah, secara langsung digunakan dalam pembangunan proyek infrastruktur jalan dan sebagainya, sedangkan dampak yang diberikan secara tidak langsung yaitu layanan umum masyarakat (polisi, panggilan darurat)
Â
Referensi:
Hutahayan, B. Obligasi Daerah: Opsi Investasi Membangun Daerah. Deepublish.
https://ajaib.co.id/catat-begini-cara-kerja-obligasi-yang-perlu-dipahami/
https://www.dbs.id/digibank/id/id/articles/untung-rugi%200bligasi-pemerintah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H