Pemateri Kegiatan Pelatihan Pengembangan Budaya Literasi Berbasis Potensi Lokal
Dalam pelatihan pengembangan budidaya literasi berbasis potensi lokal ini, komunitas POKDAKAN belajar tentang bagaimana cara berbagi informasi yang bermanfaat, pengambilan kesimpulan dari informasi yang dibaca, serta berlatih penilaian kritis terhadap suatu permasalahan yang ada di masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga diharakan dapat menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi ditengah masyarakat secara luas, dan membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang agar lebih bermanfaat.
Data pengunjung yang ditampilkan dalam Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat dengan judul Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Potensi Ekonomi Masyarakat melalui Pengelolaan Saluran Irigasi Menjadi Wisata Literasi pada Kelompok Budidaya Ikan (POKDAKAN) "Banyu Bening" Jajag Banyuwangi, menunjukan jumlah pengunjung tertinggi tahun 2018 ada di bulan Agustus dengan 825 orang dan pada tahun 2019 di bulan yang sama dengan jumlah pengunjung 875 orang. Pengunjung yang datang tidak hanya orang dewasa, tetapi juga tingkat TK hingga SLTA juga termasuk dalam pengunjung wisata loterasi. Pelajar dapat membaca buku yang telah disediakan oleh POKDAKAN dan menariknya lagi pelajar dapat praktik cara budidaya ikan air tawar serta dapat memberi makan ikan yang hidup di saluran irigasi.
Hasil Diskusi
Kabupaten Banyuwangi merupakan kawasan Jawa Timur yang mencapai luas 5,782 KM. Banyuwangi dikelilingi oleh garis pantai di kecamatan Wongsorejo sampai kecamatan Pesanggaran. Maka dari itu, pemerintah berkomitmen untuk melakukan pengembangan di sektor kelautan dan perikanan sebagai sektor unggulan dalam kancah internasional. Pembangunan kawasan kelautan dan perikanan di kabupaten Banyuwangi dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 08 Tahun 2012 Tentang RTRW Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012-2032, pada pasal 7 tentang Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten dan dijelaskan pada pasal 8 tentang Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten bahwa Pengembangan kawasan perikanan sebagaimana dimaksud dala pasal 7 ayat (2) huruf b dengan strategi meliputi dibutir ke d. mengoptimalkan pengembangan dan pengelolaan kawasan minapolutan; e. mengembangkan sentra-sentra produksi perikanan yang mendukung pengoptimalan industri pengolahan perikana di kawasan minapolitan.
Minapolitan kabupaten Banyuwangi difokuskan pada kecamatan Muncar pada pengembangan lanjutan yang diarahkan pada selurih kecamatan yang memiliki potensi perikanan darat dan perikanan tangkap. Budidaya ikan air tawar desa Jajang memiliki spot pengolaan yang disesuaikan dengan aliran saluran irigasi maupun sungai. Kampung Ikan "Banyu Bening" yang dikelola oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) memberikan kontribusi yang baik dalam mengurai permasalahan penurunan produksi iakn di Kabupaten Banyuwangi serta mengurangi permasalahan pembuangan sampah liar pada saluran irigasi di desa Jajag menjaddi kampung yang ramah lingkungan. Wisata literasi telah mampu menjadi media edukasi yang baik bagi masyarakat untuk terus mengembangkan sumber daya air secara baik dan ramah lingkungan.
Kesimpulan
Pemanfaatan sumberdaya air dari saluran irigasi menjadi wisata literasi dan media edukasi dalam peningakatan ekonomi masyrakaat melalui budaya ikan dalam air irigasi. Penguatan kelembagaan dan pengembangan potensi ekonomi pada komunitas POKDAKAN memiliki kapasitas yang baik dalam pengembangan manajemen Kampung Ikan dalam mengoptimalkan sungai irigasi untuk pengembangan budidaya ikan juga sebagai wisata literasi dengan peningkatan pengurus POKDAKAN dapat menjadi pemandu wisata literasi dalam menjelaskan tentang pembudidayaan ikan air tawar kepada para pelajar yang ingin belajar pembudidayaan ikan air tawar.
Daftar Pustaka:
Inayah, N., Susanti, N. I., Al Musafiri, M. R., & Ekaningsih, L. A. F. (2020). Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Potensi Ekonomi Masyarakat melalui Pengelolaan Saluran Irigasi Menjadi Wisata Literasi pada Kelompok Budidaya Ikan (POKDAKAN)“Banyu Bening” Jajag Banyuwangi. Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 252-265.