Dari pembahasan diatas, dapat dilihat bahwa alasan penduduk tetap tinggal di daerah Tambora karena harga kontrakan di Tambora yang murah, saling bergantung antar individu, dan tempat tinggal yang dekat dari tempat kerja.
Masalah ekonomi menjadi faktor utama mereka untuk bertahan di tempat yang sempit, kumuh dan ramai.
“Jangan nganggep orang perantauan cuma menuhin Jakarta gitu. Ya, Jakarta itu kan Ibukota Indonesia gitulah. Jadi yah wajarlah dari kampung ke Jakarta merantau buat nyari duit, wajar. Soalnya di Jakarta orangnya padet jadi untuk peluang usaha itu gede gitu”, kata Dio di kanal youtube Gerilya Film Mahasiswa.
Jadi kesimpulannya adalah merantau ke Ibukota bukan solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah ekonomi, yang ada malah menambah kepadatan penduduk dan membuat fasilitas yang diberikan dengan jumlah penduduk tidak seimbang.
Lalu bagaimana solusinya? Pandangan orang desa tentang Ibukota harus dibenahi. Selain itu, mendorong Gen-Z untuk membuka UMKM agar menjadi pilar yang kuat dalam membantu perekonomian Indonesia.
Sumber referensi:
TINGKAT KEKUMUHAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN TAMBORA JAKARTA BARAT (http://antologi.upi.edu/file/Tingkat_Kekumuhan_Permukiman_di_Kecamatan_Tambora_Jakarta_Barat.pdf)
Pengembangan Kawasan Sudirman (http://lib.ui.ac.id/file?file=digital%2F122709-T+25943-Pengembangan+kawasan-Literatur.pdf)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H