Mohon tunggu...
Gerardin Tungga Mahareni
Gerardin Tungga Mahareni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah Dan Kota

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenapa sih Perantau Betah Menetap di Daerah Tambora?

1 November 2021   23:57 Diperbarui: 12 Oktober 2022   13:31 3166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Republika.co.id

Dari pembahasan diatas, dapat dilihat bahwa alasan penduduk tetap tinggal di daerah Tambora karena harga kontrakan di Tambora yang murah, saling bergantung antar individu,  dan tempat tinggal yang dekat dari tempat kerja. 

Masalah ekonomi menjadi faktor utama mereka untuk bertahan di tempat yang sempit, kumuh dan ramai.

“Jangan nganggep orang perantauan cuma menuhin Jakarta gitu. Ya, Jakarta itu kan Ibukota Indonesia gitulah. Jadi yah wajarlah dari kampung ke Jakarta merantau buat nyari duit, wajar. Soalnya di Jakarta orangnya padet jadi untuk peluang usaha itu gede gitu”, kata Dio di kanal youtube Gerilya Film Mahasiswa.


Jadi kesimpulannya adalah merantau ke Ibukota bukan solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah ekonomi, yang ada malah menambah kepadatan penduduk dan membuat fasilitas yang diberikan dengan jumlah penduduk tidak seimbang.

Lalu bagaimana solusinya? Pandangan orang desa tentang Ibukota harus dibenahi. Selain itu, mendorong Gen-Z untuk membuka UMKM agar menjadi pilar yang kuat dalam membantu perekonomian Indonesia.

Sumber referensi:
TINGKAT KEKUMUHAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN TAMBORA JAKARTA BARAT (http://antologi.upi.edu/file/Tingkat_Kekumuhan_Permukiman_di_Kecamatan_Tambora_Jakarta_Barat.pdf)

Pengembangan Kawasan Sudirman (http://lib.ui.ac.id/file?file=digital%2F122709-T+25943-Pengembangan+kawasan-Literatur.pdf)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun