Mohon tunggu...
Gerarda Anastasya Bisa
Gerarda Anastasya Bisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi di universitas lambung Mangkurat

Saya suka mengeksplor tempat tempat yang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kelayakan Pembangunan dan Pengembangan Rumah Sakit Borneo Citra Medika di Pelaihar, Kalimantan Selatan

14 Oktober 2024   23:02 Diperbarui: 14 Oktober 2024   23:21 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Kesehatan merupakan aspek mendasar dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat dan menjadi salah satu tolok ukur kesejahteraan suatu daerah. Dalam konteks Indonesia, dengan populasi yang terus bertambah dan kebutuhan layanan kesehatan yang semakin meningkat, pembangunan fasilitas kesehatan yang memadai di setiap wilayah, terutama di daerah yang berkembang, menjadi prioritas utama. Salah satu contohnya adalah keberadaan Rumah Sakit Borneo Citra Medika (RSBCM) di Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

RSBCM didirikan pada tahun 2016 dengan tujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat sekitar. Sebagai rumah sakit umum swasta kelas C yang telah mendapatkan akreditasi paripurna, RSBCM memiliki peran strategis dalam menyediakan layanan kesehatan yang mencakup berbagai spesialisasi. Melalui analisis Studi Kelayakan (Feasibility Study), dapat disimpulkan bahwa rumah sakit ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut, didukung oleh berbagai faktor eksternal dan internal yang menguntungkan.

Profil Rumah Sakit Borneo Citra Medika

RSBCM terletak di Jalan A. Yani Rt. 7B Rw. 03, Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Lokasi strategisnya, dekat dengan Bundaran Angsau dan berbagai fasilitas penting lainnya, memudahkan akses bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan. Dengan luas lahan 8.141 meter persegi dan bangunan seluas 6.600 meter persegi, RSBCM mampu melayani pasien baik rawat inap maupun rawat jalan secara optimal.

Sejak awal beroperasi, RSBCM berkomitmen untuk terus mengembangkan layanannya. Rumah sakit ini dimulai dengan fokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak, namun seiring berjalannya waktu dan meningkatnya permintaan masyarakat, RSBCM telah memperluas layanannya ke berbagai bidang medis lainnya. Pencapaian akreditasi paripurna dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menegaskan bahwa RSBCM memenuhi standar tinggi dalam pelayanan kesehatan dan menjamin keamanan serta kenyamanan pasien.

Fasilitas dan Layanan Kesehatan

RSBCM menyediakan berbagai layanan medis komprehensif yang mencakup berbagai spesialisasi, berikut adalah layanan utama yang tersedia:

  1. Pelayanan Medis Umum: Menyediakan diagnosis dan perawatan untuk berbagai kondisi medis yang umum, termasuk konsultasi dokter umum, serta pemeriksaan kesehatan dasar.
  2. Pelayanan Gigi dan Mulut: Menawarkan perawatan kesehatan gigi dan mulut, termasuk pemeriksaan gigi, pembersihan, tambalan, dan perawatan ortodontik.
  3. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA): Fokus pada kesehatan ibu hamil, persalinan, dan anak-anak, serta memberikan dukungan perawatan prenatal dan postnatal.
  4. Pelayanan Gawat Darurat: Tersedia 24 jam, memungkinkan penanganan kasus-kasus darurat secara cepat dan efektif dengan tim medis yang siap siaga.
  5. Spesialisasi dalam Penyakit Dalam dan Bedah: Melayani pasien dengan kondisi yang memerlukan intervensi medis lebih lanjut, termasuk tindakan operasi dan rawat inap.
  6. Pelayanan Kesehatan Anak: Dikhususkan untuk diagnosis dan perawatan penyakit pada anak-anak, dengan perhatian khusus pada pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Spesialisasi Ginekologi dan Kebidanan: Menangani masalah kesehatan wanita, termasuk perawatan kebidanan dan ginekologi, serta kesehatan reproduksi.

Tabel Layanan yang Tersedia di RSBCM

Data Sekunder
Data Sekunder

Aspek Internal: Tenaga Kesehatan dan Fasilitas Rawat Inap

Tenaga kesehatan di RSBCM sangat berpengalaman dan berkompeten dalam memberikan pelayanan terbaik. Rumah sakit ini memiliki dokter spesialis di berbagai bidang yang bekerja sama untuk memberikan perawatan yang sesuai dengan standar tertinggi. Berikut adalah daftar dokter spesialis yang bekerja di RSBCM:

Data Sekunder
Data Sekunder

Fasilitas Rawat Inap

RSBCM juga dilengkapi dengan fasilitas rawat inap yang memadai untuk berbagai tingkatan kelas, mulai dari VVIP hingga ruang ICU. Berikut adalah rincian fasilitas rawat inap yang tersedia di RSBCM:

Data Sekunder
Data Sekunder

Fasilitas ini memastikan RSBCM mampu menangani berbagai kondisi kesehatan, termasuk perawatan darurat dan isolasi. Namun, rumah sakit ini belum memiliki fasilitas khusus untuk COVID-19, seperti ICU tekanan negatif atau NICU khusus COVID-19.

Aspek Eksternal: Peluang dan Tantangan

Pertumbuhan penduduk yang pesat di Kecamatan Pelaihari, terutama di Kelurahan Angsau, telah menciptakan permintaan tinggi terhadap layanan kesehatan berkualitas. Data menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Kelurahan Angsau pada tahun 2023 mencapai 13.024 jiwa, dengan kepadatan 1.405 jiwa per kilometer persegi. RSBCM dapat memanfaatkan peluang ini untuk terus mengembangkan pelayanannya.

  1. Kebijakan Pemerintah: Peraturan Bupati Tanah Laut Nomor 149 Tahun 2017 menjadi landasan bagi pengaturan izin operasional rumah sakit. RSBCM telah memenuhi semua persyaratan administratif, termasuk surat rekomendasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut, serta izin operasional yang dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tanah Laut.
  2. Demografi dan Kebutuhan Masyarakat: Berdasarkan data dari Kecamatan Pelaihari Dalam Angka tahun 2022, jumlah penduduk di Kelurahan Angsau adalah 13.024 dengan laju pertumbuhan per tahun 0,90%. Kepadatan penduduk di kelurahan ini mencapai 1.405 jiwa per km, menjadikannya salah satu kawasan dengan kepadatan tertinggi di Kecamatan Pelaihari.
  3. Aspek Geografi: RSBCM terletak di ketinggian 25 meter di atas permukaan laut, dengan kemiringan lereng 0-3%, menjadikannya lokasi yang aman dari bencana alam. Letaknya yang strategis di pusat kota juga memudahkan akses masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan.
  4. Kondisi Ekonomi: Laju pertumbuhan ekonomi sektor kesehatan di Kabupaten Tanah Laut menunjukkan tren positif, dengan kenaikan dari 15,23% pada tahun 2017 menjadi 8,20% pada tahun 2021. Hal ini mencerminkan meningkatnya investasi dan perhatian pemerintah terhadap sektor kesehatan.

Analisis Kelayakan Ekonomi

Analisis keuangan RSBCM menunjukkan bahwa rumah sakit ini memiliki prospek yang baik. Dengan estimasi pendapatan tahunan mencapai Rp39,9 miliar dan biaya operasional sekitar Rp29,4 miliar, rumah sakit ini menghasilkan laba bersih sekitar Rp10,5 miliar per tahun. Berikut adalah rincian valuasi ekonomi:

  1. Estimasi Pendapatan:
    • Rawat Jalan: Diperkirakan 39.870 kunjungan per tahun, dengan biaya rata-rata Rp200.000 per kunjungan, menghasilkan total pendapatan Rp7,97 miliar.
    • Rawat Inap: Dengan 14.191 pasien, rata-rata lama tinggal 3 hari dan biaya per hari Rp750.000, total pendapatan dari rawat inap mencapai Rp31,93 miliar.
  2. Estimasi Biaya Operasional:
    • Biaya tenaga kerja untuk 200 karyawan: Rp14,4 miliar.
    • Biaya perawatan gedung dan alat medis: Rp5 miliar.
    • Biaya listrik dan air: Rp2 miliar.
    • Biaya obat-obatan dan bahan medis: Rp8 miliar.
    • Total biaya operasional tahunan: Rp29,4 miliar.
  3. Perhitungan Laba Bersih: Laba bersih = Total Pendapatan - Total Biaya Operasional = Rp39,9 miliar - Rp29,4 miliar = Rp10,5 miliar.
  4. Valuasi Ekonomi: Menggunakan metode EBITDA multiple, dengan asumsi EBITDA sekitar 80% dari laba bersih, valuasi RSBCM diperkirakan mencapai Rp67,2 miliar.
  5. Periode Payback: Dengan total anggaran pembangunan sekitar Rp103 miliar, RSBCM diperkirakan memerlukan waktu sekitar 9,8 tahun untuk kembali modal. Saat ini, RSBCM telah beroperasi lebih dari 9,8 tahun, yang menandakan bahwa rumah sakit ini telah kembali modal dan layak untuk terus beroperasi.

Kesimpulan

Rumah Sakit Borneo Citra Medika adalah contoh yang berhasil dalam pembangunan infrastruktur kesehatan di Kalimantan Selatan. Dengan layanan yang komprehensif, keunggulan dalam pelayanan, dan dukungan dari kebijakan pemerintah, RSBCM telah menunjukkan bahwa ia dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat secara efisien. Pengembangan dan peningkatan kualitas layanan kesehatan di rumah sakit ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi pasien, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Dengan visi yang jelas dan strategi yang berfokus pada peningkatan kualitas, RSBCM diharapkan dapat terus berkembang, memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, dan menjadi model bagi rumah sakit lain di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun