Mohon tunggu...
Geraldo Marshal
Geraldo Marshal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Manajemen di Universitas airlangga yang tertarik pada dunia otomotif, bisnis, photography dan videography.

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Suroboyo Bus : Untuk Mobilitas Berkelanjutan atau Hanya Sekadar Tren ?

8 Januari 2025   16:38 Diperbarui: 8 Januari 2025   16:38 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Surabaya, yang dikenal sebagai pusat perekonomian terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, kini semakin menunjukkan komitmennya untuk menjadi kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Salah satu langkah besar yang dilakukan adalah peluncuran Suroboyo Bus, sistem transportasi berbasis bus yang mengusung konsep ramah lingkungan dan memudahkan akses bagi masyarakat luas. Namun, meskipun Suroboyo Bus telah menjadi kebanggaan warga Surabaya, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan untuk menilai apakah sistem ini benar-benar menjadi solusi jangka panjang bagi mobilitas di kota metropolitan ini.

Suroboyo Bus pertama kali diperkenalkan pada tahun 2018 sebagai bagian dari upaya Pemkot Surabaya untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dan polusi udara yang semakin mengkhawatirkan. Keunikan dari Suroboyo Bus terletak pada sistem pembayaran yang menggunakan sampah plastik sebagai tiket. Setiap penumpang yang ingin menggunakan bus ini cukup menyerahkan sampah plastik dengan jumlah tertentu, yang kemudian akan dihitung sebagai "biaya tiket" untuk perjalanan.

Inovasi ini tidak hanya menguntungkan bagi warga Surabaya dalam hal akses transportasi yang lebih murah dan mudah, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Sampah plastik yang terkumpul dari para pengguna bus akan dikelola untuk didaur ulang atau digunakan dalam program pengelolaan sampah yang lebih luas. Hal ini tentu memberikan dua manfaat sekaligus: mengurangi polusi udara akibat kendaraan pribadi dan mengurangi pencemaran lingkungan oleh sampah plastik.

Surabaya, seperti banyak kota besar di Indonesia, menghadapi masalah kemacetan yang terus memburuk. Masyarakat yang semakin bergantung pada kendaraan pribadi memperburuk situasi ini. Suroboyo Bus hadir sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi beban lalu lintas. Dengan lebih banyak orang beralih ke transportasi umum, diharapkan volume kendaraan pribadi di jalan bisa berkurang, yang pada gilirannya akan mengurangi kemacetan dan polusi udara.

Namun, meski konsep ini terdengar sangat ideal, tantangannya tetap besar. Pengguna transportasi umum di Surabaya masih cenderung rendah jika dibandingkan dengan jumlah kendaraan pribadi. Selain itu, sistem transportasi publik lainnya di kota ini---seperti angkutan kota (angkot) atau taksi- belum sepenuhnya terintegrasi dengan baik, membuat masyarakat merasa kurang nyaman beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

Salah satu tantangan besar dari Suroboyo Bus adalah keterbatasan infrastruktur dan jangkauan layanan. Meskipun bus ini memiliki rute yang cukup luas di beberapa daerah pusat kota, masih ada banyak area di Surabaya yang tidak terjangkau oleh layanan ini. Hal ini membatasi efektivitas Suroboyo Bus sebagai solusi mobilitas yang bisa diandalkan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah pinggiran atau perkampungan yang jauh dari rute utama.

Selain itu, jumlah armada yang tersedia masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan transportasi publik di kota yang terus berkembang. Pengguna sering kali harus menunggu cukup lama untuk bus datang, yang bisa menjadi kendala bagi mereka yang membutuhkan transportasi cepat dan efisien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun