Mohon tunggu...
Geraldine Marcella
Geraldine Marcella Mohon Tunggu... Lainnya - UMM

c'est la vie

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Harga Bahagia itu Berapa?

15 Agustus 2022   11:53 Diperbarui: 15 Agustus 2022   12:06 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kedua, yakni yakin terhadap apa yang benar-benar menjadi tujuan bahagia, dengan mengetahui makna kebahagiaan tiap individu yang berbeda dan mampu untuk mengetahui bagaimana kebahagiaan  akan tiba, individu akan jauh lebih mensyukuri dan menerima setiap hal yang datang ke dalam kehidupannya. Hal inilah yang kemudia akan menumbuhkan perasaan positif yang akan membuat individu merasa puas akan kehidupannya. 

Ketiga, hargai setiap hal baik dan berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Tidak ada hal positif yang didapat bila membandingkan diri dengan individu lain, misal saja dengan menilai bahwa pengusaha muda yang kaya raya pasti hidup bahagia dan tercukupi atau wanita yang berbadan langsing dan berkulit putih memiliki kehidupan yang lebih lancer daripada diri kita yang dinilai biasa-biasa saja. Hal tersebut hanya akan mendoktrin diri kita bahwa kita tidak memiliki nilai positif yang harus dibanggakan, doktrin tersebut akan membuat rasa percaya diri dan cinta diri akan berkurang hingga hilang atau bahkan digantikan oleh rasa benci dan jijik terhadap diri sendiri. 

Keempat,  cintai diri sendiri terlebih utama. Mencintai diri atau selflove merupakan hal yang paling sering dikampanyekan oleh banyak orang namun paling sulit untuk direalisasikan. Dengan mampu mencintai diri sendiri, individu akan lebih merasa nyaman dalam melakukan aktifitas setiap harinya, dimana hal ini akan menyebabkan timbulnya perasaan senang dan bahagia. Setiap individu berhak dan wajib untuk mencintai dirinya sendiri karena setiap individu memiliki keberhargaannya masing-masing. 

Kelima dan terakhir ialah dengan mencukupkan semuanya dan  perbanyak syukur. Ada kalanya manusia tidak akan merasa cukup dengan apa yang ia miliki, hal inilah yang kemudian menyebabkan perasaan mengejar tujuan yang tidak ada habisnya. Terlalu mengejar suatu tujuan yang tidak memiliki ujunga akan menyebabkan kelelahan, dimana kelelahan ini akan menciptakan perasaan muak dan bahkan membenci kehidupan yang ia jalani. Hal inilah yang kemudian akan menyebabkan kurangnya penerimaan akan kepuasan terhadap makna hidup dan kebahagiaan. Syukur merupakan hal yang sering diucapkan namun sulit untuk dilakukan, selain membawa kepuasan batin rasa syukur akan dapat menghubungkan individu dengan nilai religius. Dengan syukur juga, individu dapat merasakan artian cukup dalam pengejaran tujuan akan makna kebahagiaan dalam kehidupannya.  

Membicarakan tentang bahagia memang tidak akan pernah ada habisnya, karena pada dasarnya tidak ada standar untuk mencukupkan kebahagiaan itu nyata adanya. Standar akan kebahagiaan hanya bisa ditentukan oleh diri sendiri. Karena terkadang yang sudah cukup bagi kita belum cukup bagi orang lain dan begitu pula sebaliknya. Penilaian orang lain tidaklah penting bila hanya berisi omong kosong yang penuh dengan kata-kata merendahkan tanpa adanya unsur membangun. Mendengarkan orang lain itu perlu, namun tidak semua perlu didengar. Kebahagiaan merupakan hal yang nyata bila individu mampu puas akan hidupnya. Bahagia merupakan tujuan individu, dimana tidak harus sama dengan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun