Mohon tunggu...
Geraldi Pramudya Dharmatama
Geraldi Pramudya Dharmatama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya merupakan mahasiswa aktif pada program studi Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dialektika Pemikiran Giddens: Teori Strukturasi

9 November 2022   12:28 Diperbarui: 9 November 2022   12:29 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anthony Giddens atau yang lebih akrab dengan nama Giddens lahir pada 18 Januari 1938 di London Utara. Ia merupakan sosiolog kontemporer, tulisan-tulisan yang dibuat Giddens selalu menggabungkan antara asumsi dasar pemikiran klasik dengan kepekaan isu-isu teori sosial kontemporer. Pemikiran-pemikirannya yang sangat luar biasa, pemikiran yang terkenal yaitu teori strukturasi. Biografi Intelektualnya ia menempuh pendidikan di University of Hull pada program studi psikologi dan sosiologi, kemudian ia melanjutkan pendidikannya di London School of Economics, dan mendapatkan gelar Ph.D di King's College London.

Dialektika Pemikiran Giddens

Pemikiran Giddens mengenai pertentangan antara dualisme dengan dualitas, di mana Giddens mengemukakan bahwasannya pemikiran dalam ilmu-ilmu sosial hanya berada dalam dualisme yaitu ketegangan.

Selain itu dialektika dari pemikiran Giddens yaitu mengenai  Agen dengan Struktur. Dalam analisisnya, Giddens memandang kelompok yang memberikan tekanan pada kebutuhan agensi, menyimpulkan perilaku atau tindakan seseorang yang memiliki kekuatan besar atau kedaulatan yang penuh dalam segala hal, tanpa interupsi kekuatan struktur, dalam hal ini (subjektifisme mengarah pada fenomenologi dan etnometodelogi). Sedangkan kelompok yang memposisikan struktur sebagai pemegang yang lebih dominan dari agensi. Menurut kelompok ini, manusia adalah konstruksi aturan yang dibuat oleh struktur, dalam hal ini (Objektivisme mengarah pada pandangan strukturalisme, marxisme, fungsionalisme).

Dialektika Giddens juga membahas mengenai pertentangan antara teori interpretatif dengan teori tindakan, interaksionisme simbolik dengan fungsionalisme, subjektivisme dengan objektivisme, dan voluntarisme dengan determinisme.

Teori Strukturasi

Dalam teori ini membahas mengenai pertentangan antara agen dengan struktur. Di mana Giddens mendefinisikan agen sebagai pelaku tindakan atau aktor yang menunjuk pada seorang individu. Karakteristik dari agen dalam pemikiran Giddens yaitu memiliki kemampuan refleksif dan akuntanbilitas, yang artinya aktor memiliki stock of knowledge untuk membuat tindakan-tindakan mereka. Sedangkan struktur didefinisikan oleh Giddens sebagai aturan dan sumber daya yang terbentuk dari adanya praktik sosial dan menjadi pembentuk keterulangan praktik sosial.

Giddens berpendapat dalam teori strukturasi, bahwasannya bidang mendasar studi ilmu sosial bukanlah pengalaman aktor individual atau bentuk kesatuan sosial tertentu melainkan praktik sosial yang melintasi ruang dan waktu. Dalam struktur praktik-praktik diberbagai ruang dan waktu merupakan hasil dari tindakan sosial seseorang. Ruang dan waktu menjadi hal yang penting dalam teori strukturasi. Struktur Giddens lebih bersifat memberdayakan yang memungkinkan terjadinya praktik sosial, sehingga dapat dikatakan struktur disebut sebagai sarana (medium dan resources). Terdapat tiga gugus struktur yang dikemukakan oleh Giddens yaitu Signifikasi atau penandaan, Dominasi atau penguasaan, dan Legitimasi atau pembenaran.

Kritik Terhadap Pemikiran Giddens

Proyek rekonstruksi dan sintesis Giddens dianggap sebagai teori yang masih konservatif yang mengubah dualisme menjadi dualitas bukanlah pemecahan masalah. Karena teori ini sebenarnya belum mampu melenyapkan perbedaan di antara keduanya dan elektisisme yang menunjukkan adanya ketidakorisinilan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun