Mohon tunggu...
Gemma
Gemma Mohon Tunggu... Lainnya - Part timer

Part time human, full time reader.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

A Feast

3 Juni 2024   19:49 Diperbarui: 3 Juni 2024   20:09 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Turned my back.

The four of them were behind me.

Smiling, a beautiful yet terrifying smile you've ever seen.

"Your fate is to be our feast. No need to resist, just accept it." The one with pony tail said it.

Like enchantment, I walked closer to them.

They grinned.

"Yes, accept your fate to be a feast." Another whispered.

And sang.

A lullaby.

That put me to sleep.

Or die, to be a feast.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun