Merasa tidak enak terhadap orang-orang yang mencium peluang dari kesendirianmu. Kamus mu terbatas untuk mengatakan maksud hatimu.
Aku yang mengerti akan hal itu, terpukul mundur oleh kerumunan, hilang dan lenyap seperti matahari yang mendekati ajalnya. Apakah kau menyadari keberadaanku yang kurang beruntung ini?Â
Maukah kau berhenti menanti dan bergegas mencariku pada dasar-dasar tempat gelap, berbekal cahaya kerinduanmu?Â
Pada saat itu pijar cahaya rindumu sudah mencapai stadium empat. Sekarang semuanya tampak jelas bagimu bahwa pemerhati dan pengerti adalah penawar atas rindu itu sendiri.Â
Kita bisa bersama dan kembali setelah berpisah karena dua hal itu ada pada kita.
Surabaya, 7 Mei 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H