Setelah melewati bulan Februari yang digambarkan sebagai bulan penuh cinta, kita mulai beranjak memasuki bulan maret yang juga tak kalah istimewanya. Hari-hari di bulan maret ini juga diisi dengan berbagai peringatan, salah satunya ialah peringatan Hari Musik Nasional yang telah ditetapkan melalui Keppres No. 10 tahun 2013. Dengan diperingatinya tanggal 9 Maret sebagai Hari Musik Nasional diharapkan berbagai kalangan musisi di tanah air tak kenal lelah dalam menghasilkan karya musik yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat dan mampu bersanding di kancah musik internasional. Menikmati musik menjadi hak bagi seluruh insan baik tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, kaya dan bahkan anak dengan berbagai kekurangan sekalipun.
Selain peringatan Hari Musik Nasional, di bulan maret ini juga diperingati Hari Down Syndrome Sedunia (World Down Syndrome Day) tepatnya pada tanggal 21 Maret. Down syndrome merupakan gangguan yang menyerang perkembangan fisik dan motorik anak. Down syndrome terjadi karena adanya kelainan kromosom 21 di dalam sel-sel tubuhnya. Sel-sel kromosom tersebut yang akhirnya mempengaruhi kondisi fisik anak Down Syndrome. Pada umumnya anak-anak dengan Down Syndrome memiliki kondisi fisik yang lebih lemah sehingga rentan terkena penyakit. Dalam hal fisik anak-anak dengan Down Syndrome juga memiliki ciri fisik yang unik dan khusus sehingga dapat dengan mudah dikenali. Ciri fisik tersebut meliputi bagian-bagian pada wajahnya seperti wajah datar, kepala cenderung kecil dan pipih, rahang sempit, bibir bagian atas tipis, hidung pesek, sela atau batang hidung yang rendah, mata miring dan agak kecil atau sipit, philtrum atau bagian diatas bibir dan dibawah hidung lebih halus atau tipis.
Perkembangan motorik pada anak-anak dengan Down Syndrome juga mengalami keterlambatan karena pengaruh terhadap fisik dan mentalnya. Keterlambatan motorik tersebut menyebabkan anak sulit melakukan aktivitas atau kemampuan seperti, tersenyum, duduk, berjalan, berbicara, mengerti bahasa, tertarik atau antusias terhadap sesuatu, memegang sesuatu, memiliki koordinasi tubuh yang baik dan lain sebagainya. Hal tersebut bukan berarti anak-anak dengan Down Syndrome tidak dapat melakukan kegiatan tersebut namun mereka membutuhkan waktu yang lebih lama dengan pola atau teknik pembelajaran tertentu dibandingkan dengan anak-anak normal lainnya.
Salah satu teknik yang dapat dilakukan adalah melalui terapi musik. Di dalam terapi musik terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan seperti mendengarkan lagu, menyanyikannya, menciptakan lagu, bermain alat musik hingga menari. Ketika anak didengarkan lagu yang ceria dan semangat akan membuat suasana hatinya ikut gembira sehingga anak dapat ikut bernyanyi walau dengan lirik yang tidak sesuai dan tubuhnya pun akan merespon dengan membuat gerakan-gerakan. Berikut beberapa manfaat yang didapatkan anak melaui terapi musik
- Merangsang emosi anak. Ketika mendengarkan musik ceria anak dapat merespon dengan senyum atau ketika anak didengarkan musik dengan alunan menyedihkan anak bisa merasakan emosi dengan menangis.
- Melatih kemampuan berbicara atau berbahasa. Dengan terapi musik anak diajak untuk ikut menyanyi sesuai lirik sehingga kemampuan anak dalam melafalkan kosakata dapat meningkat.
- Mengasah daya ingat. Orangtua dan pengajar dapat mengajak anak untuk bernyanyi sesuai lirik dan dilakukan berulang-ulang sampai anak dapat mengingat lirik dengan benar. Dari sana akan membantu daya ingat anak menjadi lebi baik.
- Meningkatkan koordinasi tubuh. Ketika mendengarkan lagu orangtua atau pengajar dapat mengajak anak bergerak sehingga anak dapat mengkoordinasikan tubuhnya dengan baik.
- Melatih kemampuan membaca. Dalam proses bernyanyi anak diberikan lirik sehingga bisa melatih kemampuannya membaca.
- Melatih fungsi anggota tubuh. Bermain alat musik seperti piano akan meningkatkan kemampuan fungsi tangan atau dengan bermain drum yang membutuhkan sinkronisasi antara tangan dan kaki.
- Menjaga kesehatan tubuh. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa anak Down Syndrome memiliki kondisi fisik yang lemah namun dengan melakukan terapi musik ini dapat membantu menyehatkan tubuh karena anak diajak untuk dapat menggerakan berbagai anggota tubuhnya.
- Membawa kebahagiaan. Bukan hanya bagi orang normal saja, musik juga membawa kebahagiaan tersendiri bagi anak-anak Down Syndrome karena melalui musik mereka mampu mengembangkan kemampuannya sehingga dapat berprestasi layaknya anak-anak normal lainnya.
Melalui terapi musik melahirkan anak-anak Down Syndrome dengan bakat-bakat luar biasa di bidang musik. Salah satu nya adalah Imansyah Aditya Fidri yang berhasil menunjukan prestasi nya dengan menjadi seorang drummer hingga diundang ke berbagai daerah di Indonesia. Kemudian ada Stephanie Handojo yang namanya dikenal karena kemahiran bermain pianonya. Ia berhasil mencatatkan namanya ke dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan memainkan 22 lagu dengan pianonya dalam waktu 2 jam. Dalam dunia tari ada juga dikenal nama Intan Sartika Tasmaan dengan bakat menari nya yang telah sampai dipertontokan di acara “The Last Asian Conference on Mental Retardation”. Diketahui saat ini ia membuka saluran channel youtube pribadinya dengan nama Intan Sartika Tasmaan. Di channel youtube nya tersebut Intan menampilkan berbagai kegiatannya seperti bernyanyi dan menari.
Melihat berbagai manfaat dari musik yang dapat membawa anak Down Syndrome berprestasi diharapkan menjadi inspirasi bagi para pemusik untuk dapat menciptakan karya-karya yang dapat mendukung anak-anak Down Syndrome sebab bukan hanya orang normal saja yang menikmati musik tetapi orang-orang dengan berbagai keterbatasan pun membutuhkan musik di dalam hidupnya. Oleh karena itu, dengan diperingatinya Hari Musik Nasional dan Hari Down Syndrome Sedunia di bulan maret ini dapat membuka mata masyarakat luas untuk lebih peduli dengan perkembangan musik di tanah air, ikut mengapresiasi berbagai karya musik yang diciptakan, sadar dan peduli akan keberadaan anak-anak Down Syndrome serta memberi dukungan bagi mereka untuk berkembang dan berprestasi hingga mengharumkan nama bangsa Indonesia.
Referensi:
Hafsah, Anna. (2020). Penyakit Sindrom Down (Down Syndrome).
Liputan 6. (17 Desember 20020). Jago Main Drum, Imansyah Aditya dapat
Apresiasi dari Yayasan Down Syndrome Internasional. Diperoleh 19 Maret 2021. Dari liputan6
Wikipedia. (27 September 2020). Stephanie Handojo. Diperoleh 19 Maret 2021.
Dari wikipedia
Ikatan Sindroma Down Indonesia. (13 Maret 2006). Cerita Saya Intan Sartika
Tasmaan. Diperoleh 19 Maret 2021. Dari ISDI Online
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H