Mohon tunggu...
Inovasi

Yakin Jaringan Permanen Membelah?

24 September 2017   02:16 Diperbarui: 24 September 2017   08:04 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

       Sekarang mari kita ke topik utamanya yaitu sejauh manakah kalian setuju bahwa jaringan permanen melakukan pembelahan. Banyak dari berbagai buku atau sumber internet yang menulis bahwa jaringan permanen tidak melakukan aktivitas perbanyakan diri. Namun sebenarnya bukan tidak lagi melakukan pembelahan, tapi masih melakukannya hanya saja terbatas. Jaringan permanen melakukan aktivitas pembelahan dalam kondisi tertentu saja. Untuk mengetahui lebih lanjut mari simak berikut ini.

     Jaringan permanen yang melakukan pembelahan adalah jaringan parenkim, kolenkim dan feloderma pada jaringan gabus. Berikut beberapa alasan mengenai pembelahan yang terjadi pada ketiga jaringan tersebut.

parenkim-dan-kolenkim-59c703046c139e59f50582a2.jpg
parenkim-dan-kolenkim-59c703046c139e59f50582a2.jpg
     Alasan yang pertama adalah pada jaringan parenkim. Pada jaringan parenkim hampir semua tugas dilakukan olehnya.  Seperti fotosintesis pada parenkim asimilasi, penyimpan cadangan makanan pada parenkim penimbun, menyimpan air pada pada parenkim air, menyimpan udara pada parenkim udara, berfungsi pengangkut pada parenkim pengangkut, dan yang terakhir menutup luka pada parenkim penutup luka. Pada fungsi yang menutup luka itulah menjadi alasan mengapa jaringan parenkim dikatakan bersifat meristematik yang artinya selnya dapat membelah bahkan sampai dewasa untuk regenerasi. 

Namun jaringan parenkim  melakukan aktivitas pembelahan diri atau bersifat meristematik hanya pada kondisi tertentu saja seperti saat terjadi luka.  Maka pada parenkim penutup luka, selnya akan melakukan pembelahan untuk menutup luka tersebut. Setelah luka tersebut menutup maka jaringan tersebut akan menjadi pasif membelah. Dari alasan pertama ini dijumpai kata regenerasi. Regenerasi tersebut merupakan menggantikan sel sel yang rusak pada tumbuhan.

     Alasan yang kedua adalah pada jaringan kolenkim. Pada jaringan kolenkim berfungsi untuk meyokong organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Lalu mengapa dapat terjadi pembelahan. Pada dinding kolenkim tumbuhan yang terkena angin lebih tebal. Dinding kolenkim yang menebal sekunder ini dapat menjadi tipis kemudian selnya akan bersifat meristematik lagi dan mulai membelah. Tetapi hal tersebut hanya dapat terjadi pada jaringan kolenkim yang membentuk felogen. Felogen merupakan kambium gabus yang terbentuk dari parenkim atau kolenkim yang berubah menjadi meristem kembali pada kondisi tertentu saja, sehingga terjadi pembelahan. Pada ukuran dan bentuk sel kolenkim, sel terpanjang terletak pada pusat untaian kolenkim. Untaian kolenkim terbentuk dari sel yang membelah setelah penebalan.

    Alasan yang ketiga adalah pada feloderm  jaringan gabus. Feloderm berfungsi untuk pertumbuhan. Dalam pertumbuhan maka sel melakukan pembelahan selain itu. Feloderm dibentuk oleh felogen ( kambium gabus ) yang membelah ke arah dalam. Feloderm tersusun dari sel  hidup. Feloderm adalah sel - sel hidup yang membentuk korteks sekunder. Pembelahan kambium gabus ini berfungsi untuk mengatasi pecahnya epidermis dan korteks akibat aktivitas kambium vaskuler dalam membentuk lingkaran tahun.

Dari ketiga alasan tersebut menjelaskan mengenai pembelahan pada jaringan parenkim, kolenkim, dan feloderm. Ketiga jaringan tersebut salah satu cirinya adalah mengandung sitoplasma. Sitoplasma berkaitan dengan pembelahan sel. Hal ini karena sel yang membelah memerlukan energi untuk melakukannya. Energi tersebut dibuat oleh ribosom.  Tetapi bukan ribosomnya yang berkaitan dengan pembelahan melainkan sitoplasma. Hal ini karena bahan bahan yang diperlukan untuk membuat enegi dibuat oleh sitoplasma. Oleh karena itu adanya sitoplasma pada jaringan tersebut memiliki kaitannya dengan pembelahan sel.

totipotensi-jpg-59c70345ea492953fc414bc3.jpg
totipotensi-jpg-59c70345ea492953fc414bc3.jpg
       Alasan yang keempat adalah mengenai totipotensi. Totipotensi merupakan kemampuan sel untuk memperbanyak diri menjadi individu baru pada tumbuhan. Kemudian kaitannya dengan pembelahan pada jaringan dewasa adalah pada jaringan dewasa ada yang bersifat totipoten. Salah satu contohnya adalah pada jaringan parenkim. Selain itu totipotensi ini juga sudah dibuktikan oleh percobaan yang dilakukan oleh F. C. Steward pada 1969  yang melakukan ekserimen dengan wortel. Ia mengambil satu sel empulur wortel, kemudian ditumbuhkan menjadi individu baru. 

Ada beberapa tahapan yang dilalui untuk menjadi tumbuhan baru. Tahapan tersebut antara lain jaringan floem akar pada tanaman wortel dipotong kecil - kecil yang masing - masing 2mg kemudian ditumbuhkan menggunakan media bernutrien. Ketika sel mengalami pembelahan akan terbentuk kalus. Selanjutnya kalus dipisahkan ke dalam media nutrisi. Kalus tersebut akan membelah membentuk embrio. Terbentuklah tanaman baru. Teknik tersebut dikenal dengan kultur jaringan.

       Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi tanaman, kemudian ditumbuhkan pada media nutrisi. Media yang digunakan dalam kultur jaringan ada dua jenis yaitu padat dan cair. Media cair  berbentuk larutan nutris dan air. Sedangkan media padat biasanya berupa gel. Berdasarkan jenis eksplan, kultur jaringan dibagi menjadi beberapa jenis antara lain meristem culture, pollen, protoplast culture, chloroplast culture, somatic cross.  Meristem culture adalah jenis kultur jaringan dengan cara mengeksplan meristem.  

Pollen adalah kultur jaringan yang mengeksplan serbuk sari. Protoplast culture adalah kultur jaringan yang mengeksplas protoplasma. Chloroplast culture adalah kultur jaringan yang mengeksplan kloroplas. Sedangkan somatic cross adalah penyilangan dua macam protoplasma menjadi satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun