Tidak hanya melakukan penulisan dan perekaman, jurnalis juga harus mampu mengambil foto dan merekam video sesuai dengan instruksi dari redaksi. Kemampuan ini harus dimiliki untuk menciptakan berita yang akurat, lengkap, dan bersifat multimedia.
Tiga hal tersebut merupakan hal yang wajib dikuasai oleh jurnalis detik.com untuk memproduksi berita cepat dan akurat, sesuai dengan nama media mereka. Namun, apa saja tahap-tahap yang harus dilalui sebelum suatu peristiwa resmi dipublikasi dalam bentuk berita?
Jurnalis detik.com akan menulis berita langsung di lokasi apabila isu yang dibicarakan penting dan memang harus diterbitkan sesegera mungkin. Namun, apabila isu yang dibawakan tidak mendesak, jurnalis akan membuat transkrip wawancara narasumber. Setelah transkrip disusun, jurnalis akan menentukan angle berita dari berbagai keterangan yang diberikan oleh narasumber. Angle yang akan ditonjolkan harus menarik dan mampu menjadi perhatian pembaca. Jika angle sudah ditentukan, artikel yang sudah disusun akan diperiksa oleh editor untuk dilakukan penyuntingan. Jika sudah dianggap layak tayang, artikel akan diterbitkan di website detik.com.
Akan tetapi, tidak jarang jurnalis hanya meliput dan memberikan file mentah. File yang diberikan oleh jurnalis tersebut akan dibawa ke redaksi dan proses penulisan akan dilakukan oleh penulis di redaksi.
Standar Penulisan di Detik.com:
-Â Judul maksimal 75 karakter. Hal ini dilakukan agar judul tidak terlalu panjang dan mudah dilacak oleh Search Engine.
- Lead terdiri dari dua kalimat. Lead harus menonjolkan inti penting dari berita dan tidak boleh diisi oleh kalimat langsung.
- Untuk berita hard news, kutipan langsung dari narasumber biasanya akan diletakkan setelah lead berita.
- Jika isu yang diberitakan terus berkembang, jurnalis akan memberikan keterangan dari berita sebelumnya di bagian akhir paragraf.