Konten hoax yang disebarkan tidak lain adalah untukk menimbulkan keresahan di masyarakat dengan menyebarkan berbagai prasangka negatif.
Berita bohong yang tersebar di Indonesia beragam jenisnya. Kabar palsu yang banyak tersebar melalui media sosial itu biasanya berbicara tentang kesehatan, politik, kriminal, sentimen terhadap agama atau kelompok tertentu, atau bahkan bencana alam. Menurut Menkominfo, hoax tersebut paling banyak disebarkan melalui media sosial Facebook (81,25%), WhatsApp (56,55%), dan Instagram (29,48%).Â
Salah satu contoh hoax yang pernah menggemparkan masyarakat adalah tentang tanda-tanda kebangktitan Partai Komunis Indonesia (PKI).Â
Pada April 2019, jumlah hoax yang tersebar bisa mencapai 486 hoax. Hal ini bertepatan dengan dilaksanakannya Pemilihan Umum Presiden dan Calon Legislatif di Indonesia.Â
Tidak bisa dipungkiri, pengguna internet Indonesia masih rentan tertipu hoax. Menurut data dari DailySocial.id, 44,19% masyarakat Indonesia rentan tertipu hoax. Hal ini lantaran disebabkan oleh kurangnya kemampuan masyarakat Indonesia dalam mendeteksi berita hoax.Â
Pentingnya Literasi Media
Mayoritas pengguna internet merupakan mereka yang berusia 15 hingga 19 tahun, atau termasuk ke dalam Generasi Z. Generasi Z adalah orang-orang yang lahir dalam rentang tahun 1995 hingga 2010.Â