Hati berbunga saat sedih melanda
Kupu-kupu terbang di pelupuk mata
Tatapmu telanjangi aku meski berbaju
Wajahku tersipu malu
Itu dulu
Saat gunung es masih beku
Lalu kini
Mencair ikut arus pergi
Rangkaian ini
Kutulis dengan tangis tanpa sedih
Kugores dengan darah tanpa luka
Sudah tak berima
Kau yang membuatku
Benci dan rindu
Menangis dan tertawa
Diwaktu yang sama
Hanya pilu yang tersisa
Saat prestasi tercipta
Masih ada benih yang kujaga
Yang memaksaku tuk setia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!