Mohon tunggu...
George oi oi oi
George oi oi oi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Murid

Seorang manusia normal yang bernafas

Selanjutnya

Tutup

Love

Diterima atau Ditolak?

16 Oktober 2024   20:52 Diperbarui: 16 Oktober 2024   20:53 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Files.oaiusercontent.com

Setelah membahas tentang cara nembak si dia dengan percaya diri, kini saatnya kita bicara tentang apa yang terjadi setelah kamu menyatakan perasaan. Apakah perasaan kamu diterima, atau malah ditolak? 

1. Diterima

Saat kita diterima oleh si dia, ini bisa menjadi momen yang sangat membahagiakan, karena kamu sudah tidak jomblo lagi. Namun, kita harus ingat bahwa hubungan yang sehat membutuhkan lebih dari sekadar perasaan awal yang bahagia. Penting untuk terus membangun komunikasi yang baik dan saling mengerti satu sama lain. Meskipun sudah diterima, kita harus tetap realistis. Setiap hubungan pasti akan menghadapi tantangan, dan bukan berarti semuanya akan sempurna. Menjaga ekspektasi yang seimbang akan membantu kita menghadapi setiap fase hubungan dengan lebih siap.

2. Ditolak

Yah ditolak ama si dia, tapi tenang merasa kecewa itu normal kok. Namun, penting untuk diingat bahwa penolakan bukanlah cerminan dari siapa kita. Itu hanya menunjukkan bahwa perasaan kita tidak bertepatan dengan perasaan orang lain pada saat itu bukan berarti kita tidak berarti.

Penolakan sering kali memberi kita pelajaran berharga. Mungkin kita bisa belajar cara lebih baik dalam mengungkapkan perasaan atau mengenali waktu yang tepat. 

Baik diterima maupun ditolak, yang terpenting adalah bagaimana kita meresponsnya. Diterima membawa kebahagiaan dan awal yang baru, sementara penolakan mengajarkan kita banyak hal tentang diri kita dan orang lain. Yang paling penting adalah tidak membiarkan penolakan merusak semangat kita. Setiap pengalaman adalah bagian dari perjalanan untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih bijak. Teruslah melangkah maju, karena setiap langkah membuka jalan baru menuju kebahagiaan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun