Setelah membahas tentang cara nembak si dia dengan percaya diri, kini saatnya kita bicara tentang apa yang terjadi setelah kamu menyatakan perasaan. Apakah perasaan kamu diterima, atau malah ditolak?Â
1. Diterima
Saat kita diterima oleh si dia, ini bisa menjadi momen yang sangat membahagiakan, karena kamu sudah tidak jomblo lagi. Namun, kita harus ingat bahwa hubungan yang sehat membutuhkan lebih dari sekadar perasaan awal yang bahagia. Penting untuk terus membangun komunikasi yang baik dan saling mengerti satu sama lain. Meskipun sudah diterima, kita harus tetap realistis. Setiap hubungan pasti akan menghadapi tantangan, dan bukan berarti semuanya akan sempurna. Menjaga ekspektasi yang seimbang akan membantu kita menghadapi setiap fase hubungan dengan lebih siap.
2. Ditolak
Yah ditolak ama si dia, tapi tenang merasa kecewa itu normal kok. Namun, penting untuk diingat bahwa penolakan bukanlah cerminan dari siapa kita. Itu hanya menunjukkan bahwa perasaan kita tidak bertepatan dengan perasaan orang lain pada saat itu bukan berarti kita tidak berarti.
Penolakan sering kali memberi kita pelajaran berharga. Mungkin kita bisa belajar cara lebih baik dalam mengungkapkan perasaan atau mengenali waktu yang tepat.Â
Baik diterima maupun ditolak, yang terpenting adalah bagaimana kita meresponsnya. Diterima membawa kebahagiaan dan awal yang baru, sementara penolakan mengajarkan kita banyak hal tentang diri kita dan orang lain. Yang paling penting adalah tidak membiarkan penolakan merusak semangat kita. Setiap pengalaman adalah bagian dari perjalanan untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih bijak. Teruslah melangkah maju, karena setiap langkah membuka jalan baru menuju kebahagiaan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H