Mohon tunggu...
georgeanhugo
georgeanhugo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Finance and Healthy Life Style

Selanjutnya

Tutup

Financial

Penguatan Mata Uang Dolar AS terhadap Mata Uang Rupiah hingga Rp. 16.000 per Dolar

27 Desember 2024   10:43 Diperbarui: 27 Desember 2024   14:07 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebijakan subsidi yang tepat sasaran : Dalam jangka waktu yang ditentukan, pemerintah dapat memberikan subsidi kepada yang membutuhkan untuk mengurangi beban masyarakat akibat kenaikan bahan impor. Subsidi dapat difokuskan pada sektor-sektor seperti, bahan bakar minyak, tarif listrik, bahan pangan, dan transportasi. Namun, keberhasilan kebijakan subsidi ini sangat bergantung pada ketepatan sasaran. Untuk menghindari pemborosan anggaran, subsidi harus diberikan secara selektif kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan seperti, rumah tangga berpenghasilan rendah, UMKM yang terkena dampak langsung oleh naiknya bahan impor, dan pelaku usaha di sektor-sektor strategis yang berkontribusi terhadap stabilitas ekonomi negara.

Dengan terjadinya fenomena kenaikan harga dolar ke angka Rp. 16.000 ini telah memberikan tamparan yang keras terhadap sektor ekonomi di Indonesia. Fenomena ini disebabkan oleh kombinasi faktor eksternal, seperti kebijakan suku bunga tinggi oleh The Fed, gejolak ekonomi global, serta perlambatan ekonomi China, dan faktor internal seperti defisit transaksi berjalan dan ketergantungan terhadap komoditas ekspor. Akibatnya, Indonesia menghadapi inflasi yang sangat berdampak kepada seluruh masyarakat Indonesia, kenaikan barang-barang impor, dan beban hutang luar negeri yang semakin berat, dan hal itu semua langsung berdampak kepada daya beli masyarakat dan daya saing produk lokal. 

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukannya kerja sama pemerintah, Bank Indonesia, dan sektor swasta. Intervensi pasar valuta asing menjadi langkah awal untuk menstabilkan nilai tukar dalam jangka pendek. Diversifikasi ekspor sangat penting untuk menciptakan sumber devisa negara yang baru agar lebih stabil, sementara pengelolaan utang luar negeri harus dilakukan secara bijaksana untuk meminimalkan risiko nilai tukar. Selain itu, terdapat kebijakan subsidi yang dapat membantu masyarakat Indonesia yang memang sangat terdampak dengan adanya kenaikan harga barang impor ini.

Untuk kedepannya, Indonesia harus memperkuat fondasi ekonominya dengan cara mengembangkan bahan ekspor yang berpotensi terus berkembang kedepannya. Dengan kebijakan yang komprehensif dan implementasi yang konsisten, Indonesia pasti dapat mengatasi tekanan ekonomi ini dan membangun ketahanan ekonomi yang lebih baik untuk masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun