Tentunya yang diikat pada proses anaerobik ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan respirasi aerobik, namun proses anaerobik ini juga memberikan pengaruh pada performa seorang pelari maraton. AT ini pun juga tidak dapat langsung digunakan dengan baik oleh seseorang, melainkan harus dibiasakan dengan melakukan sebuah latihan endurance untuk membiasakan orang tersebut.
Sebenarnya ada hal terakhir yang menjadi faktor baiknya kemampuan seorang pelari maraton. Hal tersebut adalah mengenai kandungan asam laktat pada seseorang. Kandungan asam laktat ini sangat dipengaruhi oleh jumlah mitokondria yang terdapat pada otot dan juga aktivitas enzim yang dihasilkan dalam mitokondria.Â
Seorang atlit yang terlatih dapat mengembangkan 50 % hingga 100 % jumlah mitokondria yang berperan aktif di dala otot. Sedangkan seseorang yang belum terlatih akan kesulitan jika diminta untuk berolahraga dengan berat, terutama berlari maraton karena jumlah mitokondria pada otot orang pada umunya sedikit sehingga sulit untuk melakukan respirasi dengan baik.
Berdasarkan berbagai alasan di atas, dapat disimpulkan bahwa seseorang yang tidak terbiasa untuk berlari maraton akan kesulitan jika tiba -- tiba diminta untuk berlari maraton seperti pelari maraton. Berlari maraton adalah berlari dengan jarak yang cukup jauh. Maka dari itu untuk berlari maraton diperlukan energi yang begitu besar dalam tubuh. Sebenarnya orang pada umumya memiliki cukup energi untuk berlari maraton tersebut, namun yang sedikit sulit adalah bagaimana ketika berlari orang tersebut dituntut untuk selalu menjaga penggunaan energi tersebut serta menjaga proses respirasi yang ada.
Bagaimana? Tentunya dengan membaca artikel ini bukan berarti kita putus harapan karena ternyata tidaklah mudah untuk berlari maraton. Namun, yang terpenting adalah kita juga harus tau bahwa sebenarnya jika ingin berlatih dan terus mencoba, kita juga dapat berlari sebaik pelari maraton lainnya.Â
Jadi, jika ada dari pembaca sekalian yang masih berangan -- angan untuk berlari maraton jangan takut untuk mencoba dan jangan lupa untuk berlatih terus menerus karena semua hal butuh perjuangan. Terima kasih telah membaca artikel ketiga saya ini, saya harap pembaca sekalian mendapatkan hal bermanfaat dari artikel ini. Pembaca yang tertarik juga dapat membaca artikel -- artikel saya sebelumnya. Jangan luipa, nantikan juga artikel saya selanjutnya. Terima kasih dan sampai jumpa!
Sumber       :
      Link.springer.com
      Europepmc.org
      www.unm.edu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H