Kedua, mengagumi sejarah dan budaya di Italia.
Salah satu alasan kenapa penulis hanya mengunjungi empat kota dalam tujuh hari perjalanan adalah karena penulis ingin punya lebih banyak waktu untuk menikmati atraksi sejarah dan budaya di Italia.
Negara ini punya peradaban yang sudah tua usianya, yaitu sejak zaman Romawi. Begitu banyak peristiwa sejarah yang terjadi di Italia dan punya dampak hingga ke benua lain.
Ada banyak museum dan situs bersejarah yang dapat disinggahi di Italia. Sebagian besar dari mereka memungut biaya tiket masuk yang tidak murah kepada wisatawan asing. Terdapat juga pilihan paket mengunjungi beberapa museum sekaligus dengan harga lebih ekonomis.
Oleh karena itu, kita harus pilih-pilih museum mana yang memang penting dikunjungi. Pilihan pun jatuh pada Museum Vatikan yang merupakan museum terbesar nomor lima di dunia sekaligus yang terlengkap di Italia.
Meskipun merupakan wilayah negara yang independen dari Italia, namun Vatikan berada di tengah-tengah kota Roma sehingga dapat diakses dengan mudah.
Selain berkunjung ke museum, banyak situs bersejarah yang bisa dikunjungi secara gratis misalnya Roman Forum, Trevi Fountain, Pantheon (Roma); Duomo di Milano, Galleria Vittorio Emanuelle II (Milan); Mole Antonelliana, Piazza Castello, Porta Palatina (Turin) dan lain-lain.
Sementara di Venice, semua sudut di kota itu sangat kaya akan sejarah dan punya sisi kebudayaan yang sangat menarik. Tempat yang wajib dikunjungi diantaranya adalah Saint Mark's Basilica, Rialto Bridge dan Grand Canal.
Ketiga, memaksimalkan penggunaan transportasi publik.
Salah satu hal pokok yang harus dilakukan untuk menghemat pengeluaran dalam backpacking adalah dengan menggunakan transportasi publik untuk bepergian dari satu titik ke titik lainnya.