Bagi Vanuatu sendiri, ajakan untuk melakukan pertandingan persahabatan dari Indonesia bisa dibilang merupakan suatu kesempatan langka sekaligus luar biasa. Hal itu karena dalam beberapa tahun terakhir, tim sepak bola negara yang tergabung dalam Konfederasi Sepakbola Oceania ini lebih sering melawan tim dari negara-negara tetangganya saja seperti Kepulauan Solomon, Papua Nugini, Fiji, dan lain-lain.
Â
Peluang bertanding melawan tim dari Asia seperti Indonesia yang punya jam terbang lebih banyak tentu tidak akan dilewatkan oleh Vanuatu. Mungkin saja ini juga menjadi pengalaman pertama bagi sebagian besar pemain Vanuatu untuk bermain di tanah Asia. Maka wajar saja jika mereka menyambut undangan pertandingan persahabatan tersebut dengan antusias.
Beragam pihak berharap agar pertandingan persahabatan Indonesia vs Vanuatu ini bisa membawa efek beruntun yang membuka babak baru bagi upaya saling memahami dan saling menghormati di antara kedua negara.Â
Bentuk diplomasi dengan saluran olahraga semacam ini bukan hal baru karena sudah dilakukan sebelumnya seperti misalnya diplomasi bola basket antara Korea Utara dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan di tahun 2017, diplomasi kriket antara India dengan Pakistan di tahun 2011, diplomasi ping-pong (tenis meja) antara Amerika Serikat dengan Tiongkok di tahun 1971 dan masih banyak contoh lainnya.
Hanya Sekedar Kepentingan Sepak bola Saja
Meskipun demikian, tidak semua orang melihat sisi politis dari laga persahabatan Indonesia dengan Vanuatu ini. Salah satunya adalah pengamat sepak bola nasional, Vino Hanafi yang berpendapat bahwa pilihan PSSI menjadikan Vanuatu sebagai lawan pertandingan ini tidak ada kaitannya dengan isu Papua, namun murni untuk kepentingan sepak bola Indonesia.
Meskipun banyak suara-suara nyinyir dari para fans sepakbola Indonesia yang mempertanyakan kenapa Indonesia tidak memilih lawan yang lebih tangguh untuk pertandingan persahabatan, tapi sepertinya PSSI punya alasan tesendiri.Â
Vanuatu yang berada di peringkat ke-166 FIFA adalah lawan yang paling memungkinkan untuk dikalahkan oleh Indonesia sehingga bisa meraih poin tambahan bagi peningkatan peringkat dunia FIFA.
Vino juga mengaitkan pemilihan Vanuatu ini dengan hubungan pelatih dari kedua tim yang sama-sama orang Inggris Raya. Saat ini, Vanuatu dikomandoi oleh Paul Munster dari Irlandia Utara. Bisa jadi Paul punya kedekatan koneksi dengan pelatih Indonesia yaitu Simon yang berkebangsaan Skotlandia sehingga memudahkan kerjasama untuk menetapkan agenda pertandingan.