Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Perilaku Kecanduan Gawai di KRL

4 November 2018   18:26 Diperbarui: 4 November 2018   19:24 1637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini sebagian besar orang baik tua maupun muda yang tinggal di Jakarta sudah melek dengan teknologi komunikasi. Ponsel cerdas menjadi salah satu barang wajib yang dimiliki dan dibawa kemana-mana. Bahkan, banyak yang mempunyai lebih dari satu ponsel.

Teknologi pada gawai yang semakin canggih dan terus berkembang telah mengubah banyak cara hidup masyarakat kita. Bukan hanya untuk berkomunikasi dengan orang lain, kini gawai juga digunakan sebagai sarana untuk bekerja, belajar dan hiburan. Hanya dalam satu gawai, orang bisa chatting, mengerjakan tugas kantor hingga menonton video.

Dengan lengkapnya fitur yang tersedia pada gawai, tidak heran bila masyarakat modern di perkotaan kini mengalami kecanduan pada gawai.

Istilah kecanduan tidak berlebihan untuk digunakan karena memang orang-orang seperti tidak bisa hidup tanpa gawai. Menurut suatu riset, kini 65% warga perkotaan menghabiskan setidaknya 10 jam dalam sehari berkutat dengan gawai untuk aneka keperluan.

Makin banyak orang yang kecanduan gawai. Foto: KOMPAS.
Makin banyak orang yang kecanduan gawai. Foto: KOMPAS.
Parahnya, kecanduan pada gawai itu sudah terjadi di luar batas dan tidak pada tempatnya. Orang-orang asyik dengan gawainya masing-masing tidak hanya saat berada di kantor dan rumah, namun juga ketika sedang di transportasi publik. Seolah waktu bakal terbuang sia-sia bila tidak digunakan untuk beraktivitas dengan bantuan gawai.

Dalam artikel ini, contoh yang diangkat adalah pada Kereta Rel Listrik (KRL). Moda yang juga disebut dengan nama Kereta Commuter Line ini adalah transportasi publik berbasis rel yang menjadi andalan warga DKI Jakarta dan kota-kota sekitarnya seperti Bekasi, Depok, Bogor dan Tangerang. Setiap harinya, kurang lebih 950.000 penumpang terlayani untuk berangkat dan pulang kerja atau sekolah.

Pada jam-jam sibuk seperti pagi hari pukul 05.00 - 08.00 dan sore hari pukul 16.00 - 19.00, penuh sesak penumpang di peron stasiun dan di dalam gerbong KRL adalah pemandangan biasa.

Warga Jakarta yang sudah jadi 'anak kereta' alias penumpang loyal KRL pasti terbiasa berdesak-desakan sambil berdiri di dalam gerbong. Kenyamanan bukan prioritas utama bagi mereka, yang penting segera sampai ke tempat tujuan

KRL adalah andalan para komuter di ibukota. Kompas.com
KRL adalah andalan para komuter di ibukota. Kompas.com
Orang-orang yang sudah kecanduan tetap asyik menatap layar gawainya sambil berdiri dan tidak menghiraukan kondisi di gerbong KRL yang sedang padat penumpang.

Satu tangan menggenggam gantungan atau tiang sedangkan tangan lainnya memegang gawai. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku kecanduan gawai yang penulis ketahui dari hasil pengamatan saat naik KRL. Mungkin para pembaca juga telah beberapa kali melihat langsung perilaku ini.

Bermain Game.

Makin banyak game menarik yang bisa diunduh melalui Android maupun iOS dan dimainkan dengan praktis di ponsel pintar. Mobile Legends, Clash of Clans, Clash Royale dan Fortnite adalah beberapa dari deretan game online yang populer saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun