Pentas perdana sekaligus pembukaan sudah berlangsung pada hari Jumat tanggal 27 Juli 2018 di Kasultanan Kasepuhan Cirebon. Acara yang dihadiri oleh Sultan Sepuh XIV, Direktur Kepercayaan dan Tradisi Kemdikbud Nono Adya Supriyatno dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di London Prof. Endang Aminuddin Aziz ini berlangsung lancar dan mendapat sambutan antusias dari warga masyarakat.
Keunikan pada pementasan ini adalah pada bahasa yang digunakan. Bahasa Jawa Cirebon dikombinasi dengan bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan Jawa Kuno (untuk sulukan) menjadi medium penyampaian oleh dalang. Gamelan pengiring adalah gamelan Prawa dan Pelog gaya Cirebon yang ditabuh oleh nayaga dari Inggris dan Cirebon.
Acara juga semakin spesial karena sebelum pentas dimulai Sultan Sepuh XIV menganugerahkan gelar "Ki Dalang Bawana" kepada Prof. Cohen. Gelar tersebut disematkan atas dasar apresiasi pada upaya gigih yang diberikan oleh Prof. Cohen dalam memajukan dan melestarikan wayang kulit khususnya yang bergaya Cirebon. Prof. Cohen dengan sumringah menerima sertifikat gelar tersebut dan menyampaikan bahwa hal ini akan semakin memacu semangat dan kecintaannya dalam mendalang.
- Keraton Kasepuhan, Kotamadya Cirebon 27 Juli
- Taman Surawisesa, Kabupaten Purwakarta 28 Juli
- Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang 29 Juli
- Pamanukan, Kabupaten Subang 30 Juli
- Halaman GOR Wiralodra, Kabupaten Indramayu 31 Juli
- Alun-alun Palimanan, Kabupaten Cirebon 1 Agustus
- Keraton Kacirebonan, Kotamadya Cirebon 3 Agustus
- Kantor Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka 5 Agustus
- Kantor Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes 6 Agustus
- Lingkungan Pemda/Alun-alun Kota Tegal 7 Agustus
Bagi warga di kota/kabupaten tersebut yang berminat untuk menyaksikan pentas wayang tim Prof. Matthew Cohen, maka cukup hadir ke lokasi-lokasi pertunjukan. Acara dimulai setelah waktu sholat Isya atau sekitar pukul 20.00 dengan diawali oleh tarian penyambutan dari daerah setempat. Tak perlu khawatir tentang biaya yang harus dirogoh dari kocek karena semua pentas ini bersifat gratis.
Terlebih lagi, Wayang Puppet Theatre dari Indonesia telah diinskripsi oleh UNESCO dalam Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 4 November 2008. Pengakuan dari UNESCO tersebut berarti bahwa bangsa ini harus melestarikan keberadaan dari wayang yang kaya akan nilai-nilai semesta yang luar biasa (outstanding universal value).
Salam diplomasi budaya Indonesia!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI