Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

5 Teladan dari Olimpiade 2016 yang Perlu Dicontoh pada Asian Games 2018

27 Juni 2018   00:11 Diperbarui: 30 Juni 2018   12:29 3187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kostum karnaval Brazil di Olimpiade 2016. Indonesia harus bisa lebih heboh. Foto: Getty Images.

Tak terasa sudah tinggal hitungan hari lagi menuju dimulainya perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Ajang olahraga multicabang terakbar di Asia ini akan berlangsung mulai tanggal 18 Agustus hingga 2 September 2018. Total terdapat 40 cabang olahraga yang dipertandingkan, mulai dari yang paling populer di Tanah Air seperti sepak bola dan bulu tangkis hingga kabaddi dan squash yang cukup asing bagi masyarakat kita.

Segala persiapan telah dilakukan dan kini memasuki tahap akhir. Renovasi berbagai stadion dan fasilitas pertandingan hampir tuntas dikerjakan di Jakarta dan Palembang. Perkampungan atlet telah berdiri megah di daerah Kemayoran, Jakarta. Skenario pengaturan lalu lintas untuk mengurai masalah kemacetan di Jakarta pun mulai diuji coba.

Bersamaan dengan selesainya pekerjaan infrastruktur dan gegap gempitanya promosi Asian Games 2018 di seluruh ruang publik, ada sesuatu yang tak boleh ketinggalan untuk disiapkan. Hal ini mungkin kesannya sepele namun justru menjadi faktor yang penting bagi kesuksesan penyelenggaraan, yaitu sikap dan perilaku masyarakat Indonesia khususnya mereka yang akan menyaksikan langsung pertandingan-pertandingan Asian Games 2018.

Ketua INASGOC, Erick Thohir bersama tiga maskot Asian Games 2018: Bhin-bhin, Atung dan Kaka. Foto: Tirto.id.
Ketua INASGOC, Erick Thohir bersama tiga maskot Asian Games 2018: Bhin-bhin, Atung dan Kaka. Foto: Tirto.id.
Untuk hal ini, Indonesia patut berkaca pada Brazil yang berhasil mementaskan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro. Olimpiade pertama yang dihelat di Amerika Selatan ini mendapatkan pujian dari berbagai pihak mulai dari tokoh politik dunia, selebritis, para atlet dan awak media massa internasional karena terselenggara dengan lancar dan memberikan banyak kesan positif. Kesiapan masyarakat Brazil menjadi tuan rumah disebut-sebut sebagai salah satu kuncinya.

Asian Games adalah ajang olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade bila diukur dari jumlah negara peserta dan jumlah atlet yang berpartisipasi. Di samping itu, masyarakat di Indonesia dan Brazil memiliki banyak kesamaan sebagai sesama penduduk negara berkembang dan tinggal di wilayah khatulistiwa. Maka sepertinya orang Indonesia tidak akan sulit untuk meneladani orang Brazil saat Rio de Janeiro 2016 lalu.

Berikut ini lima hal yang bisa menginspirasi masyarakat Indonesia agar menjadi tuan rumah yang baik di Jakarta-Palembang 2018 nanti:

Pertama, antusiasme tinggi untuk menyaksikan pertandingan secara langsung di arena olahraga.

Masyarakat Brazil dikenal sangat menyukai pesta dan mencintai olahraga. Hal ini terbukti dari tingginya jumlah penonton yang hadir di arena olahraga untuk menyaksikan laga para atlet secara langsung. Tidak hanya di cabang olahraga favorit mereka seperti sepak bola, bola voli, atau atletik saja, namun warga lokal juga memenuhi arena pertandingan di cabang-cabang lain yang secara kultur maupun historis tidak terlalu dekat dengan mereka seperti tenis meja, taekwondo, anggar, berkuda, dll.

Kehebohan tersebut sangat diapresiasi oleh para atlet karena penuhnya arena oleh penonton pasti akan memberi atmosfer pertandingan yang luar biasa bagi mereka. Atlet tuan rumah tentu bangga dan bersemangat bila memperoleh dukungan dari publiknya. Sementara itu, atlet dari negara lain juga akan merasa kecewa bila tampil di stadion yang suasananya sepi karena hanya sedikit bangku penonton yang terisi.

Suporter mendukung atletnya langsung di stadion. Foto: Associated Press.
Suporter mendukung atletnya langsung di stadion. Foto: Associated Press.
Pada Asian Games 2018 nanti, masyarakat Indonesia perlu berbondong-bondong datang ke arena olahraga yang tersebar Jakarta, Palembang dan daerah-daerah pendukung lainnya seperti Bogor, Bekasi dan Depok. Jangan hanya memilih nonton pertandingan bulu tangkis, basket atau sepak bola saja! Yuk tonton juga panahan, balap sepeda, angkat besi, atau pencak silat yang menyajikan aksi atlet-atlet kelas dunia yang tak kalah seru!

Ada beberapa orang yang berargumen bahwa lebih nyaman nonton pertandingan melalui layar televisi di rumah masing-masing sambil duduk santai di sofa. Itu mungkin ada benarnya bagi mereka yang berdomisili di luar Jakarta dan Palembang. Tapi bagi kalian yang mampu datang langsung ke stadion, jangan ragu-ragu! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun