Saat yang ditunggu-tunggu oleh pecinta sepakbola pun akhirnya tiba. Ajang empat tahunan yaitu putaran final Piala Dunia resmi kembali bergulir di Rusia minggu ini. 32 tim dari 5 konfederasi siap berjuang habis-habisan di lapangan hijau untuk memperebutkan supremasi juara dunia.
Meskipun tim nasional Indonesia tidak tampil di turnamen kasta tertinggi ini, namun euforia Piala Dunia di Indonesia tidak pernah turun sedikitpun. Masyarakat Indonesia yang memang gila bola pasti hanyut dalam gegap gempita Rusia 2018. Apalagi pertandingan-pertandingan Piala Dunia tahun ini bisa disaksikan gratis di layar televisi seperti edisi-edisi sebelumnya.
Dalam menonton pertandingan Piala Dunia melalui siaran langsung televisi, masyarakat Indonesia sangat menyukai momen nonton bareng (nobar). Hal itu mulai dari di rumah bersama keluarga, di kafe bersama teman atau bahkan massal bersama ratusan orang di tempat terbuka. Piala Dunia adalah kesempatan asyik untuk nobar.
Menurut penulis, nobar Piala Dunia yang paling seru adalah dengan keluarga kita tercinta di rumah. Mengapa? Berikut ini tiga alasannya:
Pertama. Bersama orang-orang yang sudah menularkan kecintaan pada sepakbola.
Nobar adalah momen merayakan kebersamaan. Tentu hal ini sangat pas dilakukan bersama dengan orang-orang yang menyebarkan virus gila bola pada kita. Keluarga umumnya adalah lingkungan kita yang pertama dalam mengenal sesuatu, termasuk sepakbola.
Anak laki-laki atau perempuan mulai diperkenalkan dengan sepakbola karena saat kecil sering menemani ayahnya nonton siaran langsung liga-liga Eropa. Demikian juga dengan istri yang jadi paham sepakbola karena suaminya sering mengajak quality time dengan duduk berdua di sofa sambil nonton bola. Adik diajari kakaknya bermain sepakbola untuk mengisi waktu luang sepulang sekolah.
Menikmati keseruan Piala Dunia bareng keluarga bisa dibilang sebagai bentuk terimakasih kita juga pada ayah, ibu, suami, istri, kakak atau siapapun yang telah membuat kita melek pada sepakbola. Tanpa pengaruh dari mereka, bisa jadi kita tidak tahu betapa asyiknya menonton aksi ciamik Cristiano Ronaldo bersama Portugal atau kehebatan Jerman yang spesialis turnamen besar.
Kedua. Bisa bebas berekspresi mendukung tim jagoan tanpa malu-malu.
Saat menonton siaran langsung pertandingan Piala Dunia terutama yang melibatkan tim jagoan kita, pasti ada banyak emosi yang tercurah. Emosi bahagia, gemas dan sedih itu tidak perlu dipendam, justru wajib diekspresikan. Nonton bola memang sewajarnya ekspresif.
Kita berteriak saat gol disarangkan si jagoan. Kita kesal saat peluang emas di depan gawang gagal berbuah jadi gol. Kita marah saat wasit membuat keputusan kontroversial dengan menganulir gol, menghadiahkan penalti pada lawan atau mengeluarkan kartu merah. Kita sedih saat tim jagoan kalah dan tersingkir dari turnamen.
Ketiga. Satu selera cemilan pendamping nonton bareng.
Apa aktivitas yang biasa dilakukan saat nobar di rumah dengan keluarga? Tentu duduk nyaman di sofa ruang keluarga sambil mengudap cemilan. Tiap keluarga punya cemilan yang jadi kesukaan. Selera itu biasanya diwariskan dari generasi ke generasi.
Cemilan yang paling favorit di keluarga Indonesia dan sangat pas untuk pendamping nobar Piala Dunia tentu adalah kacang. Selain rasa, kelebihan kacang adalah penyajian dan cara makan yang praktis serta harganya yang cocok di kantong. Kacang kulit, kacang atom, kacang panggang atau kacang telur, semuanya pas di lidah.
Di keluarga penulis, Kacang Garuda sudah turun temurun menemani nobar Piala Dunia sejak edisi tahun 1998 di Perancis hingga 2018 di Rusia dan seterusnya. Slogan "Jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda" pun seperti sudah tertempel di dinding samping televisi.
Selamat nonton bareng Piala Dunia bersama keluarga! Ingat, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H