Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tren Anak Muda Thailand Belajar Bahasa Indonesia

6 April 2017   22:55 Diperbarui: 7 April 2017   06:30 5164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu peserta didik BIPA di Chiang Rai memperkenalkan diri dalam Bahasa Indonesia. (sumber foto: Yussak Anugrah)

Meningkatnya jumlah penutur Bahasa Indonesia di Thailand akan menambah mesra hubungan Indonesia dan Thailand. (sumber foto: mediaindonesia.com)
Meningkatnya jumlah penutur Bahasa Indonesia di Thailand akan menambah mesra hubungan Indonesia dan Thailand. (sumber foto: mediaindonesia.com)
Di sisi lain, ada kewaspadaan yang patut dicermati oleh bangsa Indonesia pada tren ini. Anak-anak muda Thailand mulai menaruh atensi yang tinggi pada Bahasa Indonesia karena mereka melihat adanya kesempatan besar yang menguntungkan masa depan mereka. Apabila mereka fasih berbahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis, itu dapat menjadi modal berharga bagi mereka untuk bersaing secara kompetitif dalam dunia kerja di Indonesia dan negara-negara lain yang punya bahasa serupa seperti Malaysia dan Brunei.

Pada era Komunitas ASEAN yang mulai diluncurkan pada 31 Desember 2015 lalu itu, pintu untuk bekerja di sesama negara anggota ASEAN lainnya lebih terbuka. Orang Thailand kini tidak hanya memburu pekerjaan impian dengan bayaran dan fasilitas oke di Thailand saja. Mereka mulai melirik lowongan karir sebagai ekspatriat di Indonesia. Hal ini yang kita sendiri mungkin belum banyak menyadari.

Dengan status sebagai negara berskala ekonomi terbesar se-ASEAN dan sekaligus berwilayah geografis terluas di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara tujuan bagi warga dari sembilan negara anggota ASEAN lainnya. Terlebih lagi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini yang sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Ada banyak lapangan pekerjaan baru yang muncul, mulai dari pekerjaan kantoran hingga buruh kerah biru.

Generasi muda Indonesia harus siap untuk bisa bersaing secara kualitas dengan warga Thailand. Tidak hanya datang dengan lamaran kerja yang menyatakan kualifikasi pendidikan dan kompetensi diri, mereka juga punya kemahiran berbahasa Indonesia yang tercatat di daftar riwayat hidup. Posisi mereka pun jadi jauh lebih baik daripada bila hanya fasih Bahasa Thailand dan Bahasa Inggris, bukan?

Persaingan di pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif di era Komunitas ASEAN. (sumber foto: aktual.com)
Persaingan di pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif di era Komunitas ASEAN. (sumber foto: aktual.com)
Namun jangan keburu paranoid terhadap kemungkinan di atas. Kehadiran para tenaga kerja dari luar negeri adalah keniscayaan di era keterbukaan seperti sekarang. Kita justru aneh bila masih saja takut dan mempermasalahkan hal itu. Alih-alih bersikap xenophobic yang malah menunjukkan sisi minder, lebih baik kita meningkatkan kompetensi diri agar tak kalah bersaing dengan mereka.

Jika orang Thailand sudah mulai berstrategi untuk bisa masuk ke pasar tenaga kerja di Indonesia, kini saatnya orang Indonesia juga menyusun langkah agar dapat mengambil kesempatan bekerja dengan karir yang bagus di Thailand.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun