Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menyambut NTT Sebagai Rumah Penyanyi Bersuara Emas

5 April 2017   00:16 Diperbarui: 9 April 2017   04:00 5335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mario G. Klau dan Andmesh Kamaleng dari NTT. (sumber foto: okezone.com)

Bangsa Indonesia sejak dulu dikenal suka bernyanyi. Ratusan lagu daerah dengan irama dan lirik yang indah tersebar dari Aceh sampai Papua. Penyanyi-penyanyi bersuara merdu dari Indonesia muncul silih berganti, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Negeri ini tak pernah kehabisan talenta di bidang tarik suara.

Dari semua provinsi di Indonesia, Sumatera Utara dan Maluku selama ini terkenal sebagai daerah asal penyanyi-penyanyi hebat. Mereka sukses mengguncang blantika musik baik di Indonesia, negara-negara tetangga dan bahkan di dunia internasional. Albumnya laris terjual, eksis tampil on-air maupun off-air dan menggondol serangkaian penghargaan bergengsi di dunia musik.

Siapa yang tak kenal Broery Marantika, Bob Tutupoli, Melky Goeslaw, Harvey Malaiholo, Franky Sahilatua, Utha Likumahua atau Ruth Sahanaya?  Mereka adalah penyanyi yang sudah tergolong sebagai legenda bagi musik Tanah Air. Bagi mayoritas generasi millennial, mungkin akan lebih familiar dengan alunan lagu dari penyanyi-penyanyi berdarah Maluku seperti Glenn Fredley, Marcello Tahitoe (Ello), atau Gamaliel dan Audrey Tapiheru.

Penyanyi dari Maluku juga menuai sukses di ajang pencarian bakat seperti misalnya Monita Tahalea, Wilson Simon Maiseka, Igo Pentury, dan beberapa lainnya. Mereka mendapat dukungan vote tak hanya dari masyarakat Maluku yang punya ikatan sedaerah saja, namun juga dari masyarakat di provinsi-provinsi lainnya. Ini menjadi bukti bahwa kualitas suara mereka memang diakui dan dipuji se-Indonesia.

Glenn Fredley, salah satu penyanyi Ambon yang paling populer. (sumber foto: javajazzfestival.com)
Glenn Fredley, salah satu penyanyi Ambon yang paling populer. (sumber foto: javajazzfestival.com)
Tak kalah dengan Ambon Manise, ada banyak penyanyi dari Sumatera Utara yang suara merdunya sudah kondang se-Nusantara. Victor Hutabarat, Sandro Tobing, Ucok AKA Harahap, Eddy Silitonga, Ronny Sianturi, Andre Taulany adalah beberapa diantaranya. Selain itu, Marcell Siahaan, Sammy Simorangkir, Donnie Sibarani, Petra Sihombing atau Derby Romero Nainggolan merupakan penyanyi-penyanyi berdarah Batak yang karya-karyanya sangat akrab di telinga pecinta musik berusia muda.

Di kompetisi adu talenta menyanyi yang marak di layar kaca sejak awal decade 2000-an, kita mengenal nama-nama kontestan yang datang dari Provinsi Sumatera Utara seperti Veri Afandi, Joy Tobing, Haikal Nasution, Judika Sihotang, Firman Siagian, Ihsan Tarore, Rini Wulandari, Fatin Shidqia Lubis, Novita Dewi Marpaung, Alex Rudiart Hutajulu, Indah Nevertari, Trio Wijaya, Putri Ayu Silaen, Uma Tobing dan lain-lain. Wow, daftar yang sangat panjang! Tak tanggung-tanggung beberapa dari mereka menyandang status juara di Indonesian Idol, X-Factor Indonesia, Indonesia Mencari Bakat, atau Rising Star Indonesia.

Hampir semua orang Indonesia tahu lagunya Marcell Siahaan. (sumber foto: storibriti.com)
Hampir semua orang Indonesia tahu lagunya Marcell Siahaan. (sumber foto: storibriti.com)
Dengan data-data di atas, wajar bila gelar Maluku dan Sumatera Utara sebagai gudangnya penyanyi keren tak dapat diperdebatkan oleh siapapun. Kota Ambon bahkan mendeklarasikan diri sebagai "City of Music" dan memasang huruf-huruf yang merangkai kalimat itu dalam bentuk berukuran besar di tepi jalan raya dari Bandara Pattimura menuju ke pusat kota. Predikat yang tidak berlebihan.

Namun ada fenomena baru yang menarik dalam dua ajang pencarian bakat menyanyi yang terkini yaitu The Voice Indonesia (season 2/2016) dan Rising Star Indonesia (season 2/2017). Pemenang pertama di kedua kompetisi yang merupakan franchise dari luar negeri itu berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Mario Gerardus Klau dari Kupang, Pulau Timor menjuarai The Voice Indonesia pada tanggal 20 Juni 2016. Sementara itu, babak final Rising Star Indonesia pada tanggal 27 Maret 2017 menghadirkan Andmesh Kamaleng dari Moru, Pulau Alor sebagai kampiun.

Lagu “Rock n Roll” dan “Cinta Pertama dan Terakhir” menjadi kunci kemenangan bagi Mario, pemuda yang memulai perjalanannya di dunia tarik suara dari kafe ke kafe. Bersama dengan Kaka SLANK sebagai coach, laki-laki yang punya keunggulan di lagu R&B/Soul ini menjadi orang pertama dari NTT yang mencetak sejarah memenangkan kompetisi menyanyi tingkat nasional yang ditayangkan secara langsung di televisi swasta.

Mario dalam momen kemenangannya. (sumber foto: okezone.com)
Mario dalam momen kemenangannya. (sumber foto: okezone.com)
Sekitar sepuluh bulan berselang, kesuksesan Mario diulangi oleh Andmesh. Pria yang mengikuti berbagai lomba menyanyi sejak duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) ini mengungguli Fauziyah Khalida dari Sumatera Barat dengan lagu ” Making Out Of Nothing At All” di babak Top 2. Alumni SMA Negeri 3 Kupang ini juga dikenal dengan pakaiannya ketika tampil yang memadu padankan kain-kain tradisional NTT.

Andmesh dengan hadiah sebagai juara 1. (sumber foto: indonesiasatu.co)
Andmesh dengan hadiah sebagai juara 1. (sumber foto: indonesiasatu.co)
Kedua penyanyi pria dari NTT ini punya kesamaan, yaitu usianya yang masih sangat muda. Mario adalah kelahiran tahun 1998, sementara Andmesh lahir di tahun 1997. Dengan modal suara emas dan karakter yang menarik, banyak pihak memprediksi keduanya akan punya eksistensi yang panjang di blantika musik Indonesia. Setelah sukses juara di ajang tersebut, kini keduanya siap bersaing sekaligus bekerjasama dengan para penyanyi lain yang usia dan karirnya lebih senior. Lagu-lagu mereka ditunggu tak hanya oleh fans setianya namun juga masyarakat luas.

Dengan kegemilangan Mario dan Andmesh, maka Indonesia sudah sepatutnya menyambut kehadiran NTT sebagai rumah bagi penyanyi bersuara emas. Mereka membuktikan bahwa provinsi di ujung timur gugusan Kepulauan Sunda Kecil itu juga menyimpan talenta hebat di bidang tarik suara. Hal ini menjadi narasi baru yang harus mulai dipahami oleh masyarakat Indonesia.

Pemerintah Provinsi NTT nampaknya semakin menyadari pentingnya mendukung potensi bakat anak-anak muda asal NTT di bidang menyanyi. Kehadiran Gubernur NTT Frans Lebu Raya untuk menyaksikan langsung penampilan Andmesh di final Rising Star Indonesia yang digelar di Studio RCTI setidaknya menunjukkan hal tersebut. Andmesh bahkan mendapat hadiah dari Pemerintah Provinsi NTT berupa satu unit rumah tipe 36 di sebuah perumahan di Kupang. Sebelumnya, Mario juga mendapat hadiah dari Pemerintah Kota Kupang dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 25 juta.

Andmesh tampil dalam konser kemenangannya di Alun-Alun Rumah Dinas Gubernur NTT. (sumber foto: tribunnews.com)
Andmesh tampil dalam konser kemenangannya di Alun-Alun Rumah Dinas Gubernur NTT. (sumber foto: tribunnews.com)
Selain penghargaan tersebut, kita berharap agar perhatian pemerintah daerah juga diwujudkan dalam skema pembinaan bagi para musisi setempat. Aneka kompetisi menyanyi baik perseorangan ataupun berkelompok di tingkat kota/kabupaten dan provinsi perlu semakin digalakkan kembali. Demikian juga bantuan pendanaan bagi anak-anak muda yang punya talenta hebat di dunia tarik suara agar bisa berkesempatan belajar untuk mengembangkan skill dengan para ahlinya baik di Kupang ataupun dikirim ke Jakarta dan luar negeri bila perlu.

Semoga saja kita akan menyaksikan bakat-bakat lain dari NTT bermunculan di dunia musik Indonesia, seiring dengan eksisnya Mario dan Andmesh di panggung hiburan Tanah Air nantinya. Yang jelas, dua pria ini telah menginspirasi banyak anak muda di NTT untuk berani bermimpi dan siap bekerja keras mendorong dirinya agar bisa jadi bintang terkenal di Indonesia.

Persaingan di kompetisi menyanyi berikutnya pun diyakini akan semakin berwarna dan kompetitif. Selain para peserta dari Maluku dan Sumatera Utara yang hampir selalu jadi unggulan, kini publik semakin memperhitungkan para kontestan dari NTT. Suatu hal yang membanggakan dan membahagiakan bagi kemajuan industri musik di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun