Final sesama pemain Indonesia kembali tercipta di nomor ganda putra pada turnamen bulutangkis India Open Super Series tahun ini. Pelakunya pun sama seperti tahun lalu, yaitu Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi. Ini menjadi pertemuan yang ketiga di partai puncak bagi kedua pasangan karena selain di India Open Super Series 2016, mereka juga saling berjibaku di final Australia Open Super Series 2016. Kedua final sebelumnya selalu dimenangkan oleh Markus/Kevin.
Dengan adanya all-Indonesian final tersebut, maka Indonesia dipastikan merebut gelar juara ganda putra secara berturut-turut di dua turnamen Super Series yang telah diselenggarakan pada kalender Badminton World Federation (BWF) tahun 2017. Pada minggu pertama di bulan Maret lalu, Marcus/Kevin berhasil naik podium juara di All England 2017. Ini merupakan awal yang sangat baik dalam perjuangan mengumpulkan gelar juara di tahun ini, baik bagi para pemain ganda putra Indonesia maupun bagi skuad Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada umumnya.
Ganda putra bisa dibilang merupakan sektor terkuat yang dimiliki oleh Indonesia saat ini. Pelatihan nasional (pelatnas) punya banyak pasangan ganda putra yang berkemampuan hebat dan telah berpengalaman juara. Mereka telah membuktikan diri dengan raihan medali dan trofi dalam setahun belakangan ini, bukan sekedar menjadi bintang yang dielu-elukan oleh para pecinta bulutangkis.
Selain Marcus/Kevin dan Angga/Ricky, barisan pemain ganda putra PBSI adalah Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputra (gelar juara terkini: China International Challenge 2017), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Chinese Taipei Masters 2016), Berry Angriawan/Hardianto (Malaysia Masters 2017). Selain itu, masih ada Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso dan Kenas Adi Haryanto/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani yang pada bulan Maret ini dikirim bertanding di kejuaraan level international challenge di Eropa. Indonesia memang tidak pernah kekurangan pemain handal di nomor ganda putra.
Melihat kejayaan yang dimiliki oleh sektor ganda putra Indonesia, banyak orang yang mencoba menebak kunci sukses di baliknya. Berikut ini adalah dua hal yang menurut penulis menjadi alasan mengapa ganda putra Indonesia terus berkibar.
1. Kekuatan tradisi dan sejarah ganda putra Indonesia
“Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah,” demikianlah Presiden Soekarno pernah berkata dalam pidatonya. Sejarah adalah hal yang penting bagi suatu bangsa sehingga tak boleh dianggap remeh. Selain karena kita dapat belajar dari peristiwa sejarah yang punya kemungkinan besar untuk terulang di masa kini dan masa mendatang, sejarah juga membentuk karakter dan identitas suatu bangsa.
Hal ini terjadi di bulutangkis Indonesia yang memiliki tradisi yang kuat di sektor ganda putra. Indonesia memang merupakan negara powerhouse di cabang olahraga bulutangkis. Namun secara khusus, Indonesia dikenal sebagai negara yang punya keunggulan di nomor ganda putra dibandingkan negara-negara lain, bahkan Tiongkok sekalipun.
Indonesia masih memimpin klasemen medali sepanjang masa di nomor ganda putra pada Olimpiade dengan raihan 3 medali emas (1996, 2000 dan 2008), 1 medali perak (1992) dan 2 medali perunggu (1996 dan 2004). Indonesia mengungguli Korea dan Tiongkok yang masing-masing mendapat 2 medali emas. Apabila dibandingkan secara internal, sektor ganda putra juga menjadi yang tersukses dibandingkan lainnya. Dari 7 medali emas Olimpiade yang Indonesia miliki, 3 diantaranya dikalungkan ke pasangan ganda putra (Ricky Subagja/Rexy Mainaky, Tony Gunawan/Candra Wijaya, dan Markis Kido/Hendra Setiawan).
Memiliki kepercayaan diri ketika bertanding adalah hal yang mutlak. Seperti kata Gill Clark komentator BWF dari Inggris, pebulutangkis yang lebih pede akan punya determinasi kuat untuk menang. Mereka bisa lebih mantap dalam mengatur pola permainan sesuai yang diinginkan. Ketika harus mengejar ketertinggalan skor dari lawan, pemain yang punya modal kepercayaan diri akan mampu bermain lebih tenang dan tidak mudah down. Kevin Sukamuljo adalah salah satu pemain ganda putra Indonesia saat ini yang banyak dipuji karena mental kepercayaan dirinya yang kokoh.
Tak hanya bagi pemain yang sudah menghuni Pelatnas, tradisi dan sejarah yang bagus juga menjadi penambah motivasi bagi bibit-bibit muda yang baru mulai menekuni bulutangkis dan bergabung dengan klub. Mereka menggantungkan cita-cita agar bisa meraih prestasi gemilang, mendapat kehormatan dan bonus besar dari pemerintah yang dapat menunjang masa depannya serta mengukir nama yang harum dan abadi di sejarah olahraga dunia. Mereka terpacu ingin menjadi penerus para legenda itu nantinya sehingga siap berlatih keras sebagai pemain ganda putra. Siapa sih yang tidak kepengin punya gelar juara komplit seperti Ricky/Rexy? Dengan demikian, regenerasi pebulutangkis Indonesia dapat terus berjalan dengan baik karena motivasi itu terus menyala.
2. Pelatih hebat dan teladan yang menginspirasi
Kejayaan sektor ganda putra bukan merupakan sesuatu yang mendadak. Tidak ada kebetulan dalam olahraga, terlebih lagi di cabang bulutangkis yang merupakan olahraga terukur dengan permainan penuh strategi. Ganda putra Indonesia unggul karena para pendekar bersenjata raket di sektor ini ditangani oleh pelatih-pelatih yang hebat. Di samping itu, mereka punya banyak teladan sebagai sumber inspirasi.
Ada banyak sekali pelatih ganda putra asal Indonesia, baik yang saat ini sedang melatih di Pelatnas PBSI, klub-klub nasional maupun di luar negeri. Beberapa dari mereka adalah mantan pemain yang punya pengalaman juara di sejumlah turnamen bergengsi seperti Christian Hadinata, Rexy Mainaky dan Sigit Budiarto. Beberapa pelatih lainnya adalah individu yang punya jam terbang tinggi dan telah mengantarkan anak didiknya ke tangga juara di Olimpiade seperti Herry Iman Pierngadi dan Sigit Pamungkas. Saat ini di Pelatnas PBSI, Herry didampingi oleh Aryono Miranat untuk melatih pemain utama. Sementara pemain pratama dilatih oleh Thomas Indratjahja dan David Pohan.
Selain itu, curriculum vitae mentereng yang dimiliki oleh para pelatih tersebut menempatkan mereka di posisi yang sangat disegani oleh anak didiknya. Tidak ada keraguan bagi para pemain untuk mengikuti arahan dari sang pelatih, termasuk menerima kritikan yang kadang pedas ketika ada kesalahan dalam permainan yang dilakukan. Maka proses latihan dan transfer ilmu pengetahuan dari pelatih ke pemain pun berjalan dengan lancar dan kondusif.
Para pemain ganda putra Indonesia juga menjadi sangat kuat karena punya teladan di sosok para senior dan legenda. Bagi pemain muda, kehadiran teladan yang bisa menginspirasi mereka merupakan hal yang penting. Mereka sedang berada dalam proses mengembangkan skill dan mempelajari pola permainan yang sesuai dengan karakter atau kondisi fisiknya. Oleh karena itu, mereka memiliki kebutuhan untuk meneladani pemain lain yang sudah berpengalaman meraih prestasi tinggi sebagai referensi.
Di sektor ganda putra, banyak pebulutangkis baik yang sekarang masih aktif bertanding maupun yang sudah pensiun yang menjadi sumber inspirasi para pemain muda. Indonesia punya beragam pemain ganda putra yang hebat dengan spesifikasinya masing-masing: baik yang memiliki postur badan tinggi atau pendek, baik yang bermain sebagai playmaker atau ‘tukang gebuk’, baik yang lihai permainan net tipis atau yang punya insting cermat dalam penempatan bola di ruang kosong, baik yang jago psy war ke lawan maupun yang selalu kalem di lapangan. Pemain Indonesia tidak akan kesulitan untuk mencari panutan dan mengambil hal-hal positif untuk dipelajari.
Jayalah Terus Bulutangkis Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H